Dengan besarnya potensi yang ada, komoditas kopi memiliki peran penting dan menjanjikan dalam perekonomian nasional, sehingga perlu untuk terus didorong agar menjadi sektor unggulan di Indonesia

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah mendorong komoditas kopi menjadi produk agribisnis unggulan melalui Indonesia Premium Coffee Expo & Forum 2022.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat memberikan sambutan secara virtual, Jumat, mengatakan bahwa tanaman kopi merupakan salah satu tanaman pangan yang memiliki keunggulan kompetitif dan sebagai produk agribisnis akan terus didorong guna mendukung perekonomian nasional.

“Dengan besarnya potensi yang ada, komoditas kopi memiliki peran penting dan menjanjikan dalam perekonomian nasional, sehingga perlu untuk terus didorong agar menjadi sektor unggulan di Indonesia,” ujarnya.

Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, industri kopi Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan yang mencapai sebesar 250 persen. Saat ini, Indonesia merupakan produsen kopi terbesar ke-4 di dunia setelah Brazil, Vietnam, dan Kolombia. Di 2021, produksi kopi Indonesia telah mencapai 795 ribu ton dan 94,5 persen di antaranya dipasok dari pengusaha kopi perkebunan rakyat.

Sementara itu, konsumsi domestik untuk komoditas kopi di 2021 cukup besar yaitu mencapai 370 ribu ton atau tumbuh 4,5 persen (yoy). Dari sisi ekspor tahun 2021 tercatat mencapai 842,5 juta dolar AS atau tumbuh 4,1 persen (yoy).

Pemerintah pun menyambut baik kolaborasi dengan pelaku industri kopi untuk mendorong pertumbuhan industri kopi serta mempromosikan kopi Indonesia di pasar global.

“Semoga apa yang kita upayakan ini memberi makna yang lebih luas dalam pengembangan kopi nasional, sehingga akan dapat bermanfaat bagi masyarakat dan berkontribusi pada akselerasi pemulihan ekonomi nasional,” ucap Airlangga.

Deputi Bidang Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian Musdhalifah Machmud menambahkan, rangkaian acara ini ke depannya diharapkan akan membantu para pengusaha kopi memperluas pasarnya ke dunia internasional, di antaranya menjadikan KTT G-20 di Bali dan Konferensi Perubahan Iklim COP-27 di Mesir 2022 sebagai lokasi event berikutnya.

“Hal ini untuk memberikan manfaat besar sebagai rantai nilai dan strategi pemasaran guna memperkuat nilai dagang sekaligus meningkatkan ekspor kopi nasional ke mancanegara,” ungkap Musdhalifah.

Indonesia Premium Coffee Expo & Forum 2022 merupakan kolaborasi dari Kemenko Perekonomian dalam hal ini Kedeputian Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis, dan stakeholders utama pengembangan kopi nasional yakni Dewan Kopi Indonesia (DEKOPI), Specialty Coffee Association of Indonesia (SCAI), dan Gabungan Eksportir Kopi Indonesia (GAEKI).

Kegiatan yang diselenggarakan offline pada 24-26 Juni 2022 di Plaza Lapangan Banteng Jakarta Pusat maupun online melalui situs indonesiapremiumcoffeeexpo.com, merupakan medium komunikasi antara Pemerintah dengan dunia usaha dan masyarakat, untuk menyebarluaskan peluang kerja sama, mengubah posisi bisnis untuk menghasilkan penjualan dan kunci independen rantai pembeli, sekaligus untuk promosi, menumbuhkan jaringan distribusi, dan kesempatan waralaba merek untuk calon investor, serta diversifikasi di pasar saat ini.

“Dengan diikuti para pelaku agribisnis dan industri kopi nasional dari hulu hingga hilir, event ini juga ingin membangun kesamaan pola pikir dan cara pandang guna mengakselerasi pemberdayaan komoditas kopi, supaya berdampak terhadap akses pemasaran dan membangun lapangan kerja baru, sehingga membantu percepatan pemulihan ekonomi nasional,” ujar Musdalifah.

Baca juga: Kedai kopi Starbucks keluar dari Rusia setelah hampir 15 tahun
Baca juga: Perum Perhutani dukung pengembangan bisnis dan sistem kopi Indonesia
Baca juga: Mengangkat bisnis kopi milenial di Peparnas Papua

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022