“Hari ini Uni Eropa mengirimkan pesan solidaritas kepada masyarakat Ukraina bahwa anda berada dalam keluarga Eropa, bahwa anda berada di EU,” kata Perdana Menteri Irlandia Micheal Martin saat tiba di KTT itu.
Brussel (ANTARA) - Para pemimpin Eropa akan menerima Ukraina secara formal sebagai kandidat untuk bergabung dengan Uni Eropa pada Kamis. Hal tersebut merupakan langkah geopolitik yang berani dan dipicu oleh invasi Rusia atas Ukraina.
Namun hal tersebut juga menjadi pengingat bahwa blok 27 negara itu akan membutuhkan perombakan besar-besaran seiring dengan arahnya untuk melebar.
Meski waktu yang dibutuhkan Ukraina dan negara tetangganya Moldova untuk dapat memenuhi syarat sebagai anggota dapat mencapai satu dekade, keputusan yang diraih dalam konferensi tingkat tinggi EU selama dua hari itu akan menjadi langkah simbolis yang mengindikasikan niat blok tersebut untuk terlibat dalam ke bekas Uni Soviet itu.
“Hari ini Uni Eropa mengirimkan pesan solidaritas kepada masyarakat Ukraina bahwa anda berada dalam keluarga Eropa, bahwa anda berada di EU,” kata Perdana Menteri Irlandia Micheal Martin saat tiba di KTT itu.
Langkah tersebut akan memulai perluasan paling ambisius bagi EU sejak masuknya negara-negara Eropa Timur usai Perang Dingin.
Presiden Vladimir Putin mengatakan "operasi militer khusus" yang diluncurkannya di Ukraina pada akhir Februari sebagian terpaksa dilakukan akibat perambahan Barat ke dalam kawasan yang dicirikan Rusia sebagai wilayah pengaruh geografis yang sah.
"Semua orang di Ukraina sedang menonton dan menunggu keputusan ini," kata Ivan Zichenko, seorang warga Ukraina berusia 34 tahun dari kota Kharkiv yang dilanda perang, yang sekarang tinggal di Brussel.
"Sangat, sangat penting untuk meningkatkan semangat mereka," katanya ketika puluhan orang meneriakkan "Ukraina adalah Eropa" pada rapat umum di luar gedung Brussel tempat para pemimpin Uni Eropa bertemu.
Sementara itu, Ukraina dan Moldova diperkirakan akan disambut di ruang tunggu EU pada Kamis, Georgia akan diberi "perspektif Eropa" tetapi harus memenuhi persyaratan sebelum dapat meraih status kandidat.
Meski demikian, di balik retorika kemenangan ada kekhawatiran di dalam EU terkait bagaimana blok itu dapat tetap jelas dan bersatu karena terus membesar.
Setelah dimulai pada tahun 1951 sebagai organisasi enam negara untuk bersama-sama mengatur produksi industri mereka, EU kini memiliki 27 anggota yang menghadapi tantangan kompleks mulai dari perubahan iklim dan kebangkitan China hingga perang di depan pintu mereka sendiri.
Sumber: Reuters
Penerjemah: Aria Cindyara
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2022