"Kemungkinan memang virus BA4, BA5 ini lebih mudah menular dibandingkan dengan Omicron," kata Mahardika dalam acara Talkshow "Optimalisasi 3T: Upaya Bendung Gelombang Baru", yang diikuti di Jakarta, Kamis.
Kesimpulan tersebut didapatkan berdasarkan penelitian yang dia lakukan terhadap ciri molekuler dari subvarian BA4 dan BA5.
Namun demikian, pihaknya mengatakan varian Omicron memiliki risiko gejala yang lebih ringan dibandingkan varian Delta.
Baca juga: Terdeteksi 143 kasus COVID-19 Omicron BA4 dan BA5 di Indonesia
"Sudah terbukti bahwa Omicron itu memang trennya itu adalah lebih ringan dibandingkan dengan Delta, kecuali pada mereka yang lansia dan komorbid," kata Guru Besar Universitas Udayana ini.
Mahardika mengatakan masyarakat yang sudah memiliki antibodi dari vaksin COVID-19 atau pernah terpapar COVID-19 kemungkinan besar mampu mencegah dirinya terpapar subvarian BA4 dan BA5.
"Antibodi alami oleh Omicron maupun oleh vaksin, itu mestinya efektif terhadap BA4 dan BA5 ini," katanya.
Meskipun demikian, masyarakat diminta tetap menjaga diri karena orang yang sudah divaksin ataupun sudah sembuh dari COVID-19 masih bisa tertular dan menjadi sumber penularan bagi orang lain.
Dia meminta masyarakat tidak perlu khawatir namun tetap waspada karena kenaikan jumlah kasus dapat berakibat meningkatnya keterisian rumah sakit.
"Mestinya tidak perlu membuat kita khawatir, tapi tentu, semakin banyak kasus, maka peluangnya semakin banyak orang yang perlu rumah sakit," katanya.
Baca juga: Dinkes Depok: Dua warga positif COVID-19 Omicron BA.5 sudah sembuh
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022