"Sayangnya, pemerintah hanya menurunkan harga BBM senilai Rp 1.500. Itu pun dilakukan secara bertahap dan diwarnai seretnya pasokan di beberapa tempat," ujarnya saat berbicara dalam diskusi bertajuk "2009: Saatnya Jadi Bangsa Mandiri" di Auditorium Universitas Lampung, Kamis.
Menurut mantan menko Perekonomian semasa Gus Dur itu, kebijakan seperti itu menunjukkan bahwa pemerintah tidak pro rakyat karena harga BBM yang dipatok pemerintah ternyata masih memberatkan rakyat.
Terlebih, ia menambahkan, harga bahan-bahan pokok masih tinggi dan bahkan cenderung naik. "Itu artinya, pemerintah masih gagal menjawab kebutuhan utama rakyat," ujarnya.
Lebih lanjut dikatakannya bahwa saat ini pemerintah mana pun memang harus menurunkan harga minyak sesuai tren dunia."Masa kalah dengan negara-negara tetangga. Malaysia saja sudah menurunkan harga minyak sembilan kali," tambah capres yang diusung PBR, PNBK dan PPPI ini.
Sementara itu mengenai kritik Megawati terhadap Presiden Yudhoyono yang disampaikan saat Rakernas PDIP di Solo, Rizal Ramli mencoba bersikap bijak dan netral.
Rizal menyarankan agar Megawati tidak perlu menyindir dan sebaiknya memberikan respon yang lebih faktual dan analitis sehingga bisa dijadikan pendidikan politik bagi rakyat.
"Marilah bersikap sebagai negarawan yang mulia dengan memberikan pendidikan politik yang baik bagi rakyat," ujarnya. (*)
Editor: Guntur Mulyo W
Copyright © ANTARA 2009