Jakarta (ANTARA) -

Tim Juru Bicara (Jubir) G20, Maudy Ayunda mengatakan membangun budaya mau belajar masih menjadi salah satu pekerjaan rumah (PR) bersama bagi yang bangsa Indonesia.

"Menjadi pekerjaan rumah bersama saat ini adalah bagaimana membangun budaya mau belajar. Hal yang diperlukan adalah komitmen," ujar Maudy dalam bincang-bincang "Pendidikan Berkualitas Hadapi Dunia Kerja Pascapandemi" yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan masalah pendidikan merupakan isu yang sangat kompleks. Performa seorang anak dalam pendidikan tergantung pada banyak hal seperti para orang tua, guru, motivasi diri.

Selain itu, kata dia, juga tergantung pada sumber daya penunjang lainnya seperti sekolah, akses terhadap teknologi dan informasi dan lain sebagainya.

Baca juga: G20 didorong terapkan digital teknologi tingkatkan kualitas pendidikan

Baca juga: KPPPA: Perempuan pedesaan minim akses pendidikan, kesehatan, pekerjaan

"Saya rasa di manapun kita berada, kalau ada motivasi intrinsik yang sangat besar dari anak tersebut untuk belajar, ada caranya, dengan self learning, mencari sendiri, lewat internet, berbicara dengan orang lain," paparnya.

Ia menambahkan, kemauan bukan hanya pada anaknya saja, namun juga pada pemangku kepentingan di sekitarnya yang ingin melayani.

"Mungkin sekarang yang harus dibangun adalah budaya kemauan itu tadi. Dan kemauan itu bukan hanya di anaknya, tapi juga di stakeholder di sekitarnya yang ingin melayani anak tersebut. Gimana caranya memberi dukungan terhadap anak tersebut dan customize juga karena setiap anak itu tidak ada yang sama," tuturnya.

Maka dari itu, Maudy menekankan bahwa kualitas mutu pendidikan seseorang tidak bisa dilihat dari satu faktor saja.

Pada kesempatan itu, Maudy mengajak anak-anak muda Indonesia untuk update mengikuti pembahasan G20, utamanya di sesi Education Working Group. Sebab pada sesi ini, banyak isu-isu penting yang dibahas.

"Saya ingin mengingatkan lagi teman-teman di sana dan juga anak-anak muda dengan Presidensi G20, karena banyak sekali isu-isu penting ke depannya yang dibahas dan sudah dibahas. Jadi ikutin terus kegiatannya ke depan," ajak Maudy.*

Baca juga: KADIN: COVID-19 ubah paradigma pendidikan dan pekerjaan

Baca juga: Kemendikbudristek bawa laporan EdWG pada pertemuan pendidikan PBB

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022