Untuk anggaran kesehatan mencapai Rp59,2 triliun menurun dibandingkan tahun lalu yang dominasinya adalah penanganan COVID-19

Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan realisasi anggaran kesehatan per Mei 2022 turun 10,1 persen menjadi Rp59,2 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp65,9 triliun.

“Untuk anggaran kesehatan mencapai Rp59,2 triliun menurun dibandingkan tahun lalu yang dominasinya adalah penanganan COVID-19,” katanya dalam Konferensi Pers APBN KiTA di Jakarta, Kamis.

Realisasi anggaran kesehatan Rp59,2 triliun tersebut meliputi untuk penanganan COVID-19 Rp22,3 triliun yang turun dibandingkan Mei 2021 sebesar Rp31,8 triliun.

Realisasi ini juga meliputi anggaran kesehatan untuk regular sebesar Rp36,9 triliun yang justru naik dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp34,1 triliun.

Sri Mulyani merinci, realisasi anggaran kesehatan jika dilihat per komponen terdiri atas belanja kementerian/lembaga (K/L) Rp47,39 triliun, non K/L Rp4,04 triliun serta Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Rp7,81 triliun.

Untuk anggaran kesehatan yang masuk dalam belanja K/L Rp47,39 triliun meliputi Kemenkes Rp44,28 triliun, BPOM Rp0,59 triliun, BKKBN Rp1,12 triliun, Polri Rp0,93 triliun dan Kemenhan Rp0,47 triliun.

Kinerja belanja K/L itu utamanya didukung Kemenkes sebesar Rp44,3 triliun untuk penyaluran PBI JKN Rp16,9 triliun bagi 84,9 juta jiwa dan pelayanan kesehatan rujukan bagi masyarakat Rp16,2 triliun.

Untuk kinerja TKDD utamanya melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Nonfisik yakni Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dan Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB) Rp5,5 triliun.

Baca juga: Menkeu: Anggaran kesehatan 2023 diutamakan untuk belanja non-COVID
Baca juga: Dirut BPJS Kesehatan: NIK jadi nomor identitas bantu hemat anggaran
Baca juga: Sri Mulyani: Realisasi belanja kesehatan Rp202 triliun per Oktober

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022