Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melangsungkan sidang kabinet terbatas membahas perkembangan pembangunan pusat pelatihan pasukan perdamaian di Sentul Bogor yang ditargetkan selesai 2014.
Dalam sidang kabinet bidang Politik Hukum dan Keamanan yang berlangsung di Kantor Presiden Jakarta, Kamis siang, Presiden mendengarkan penjelasan dari Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan menteri terkait mengenai perkembangan pembangunan pusat pelatihan tersebut.
"Kawasan yang dibangun itu penting, berkaitan dengan tugas pokok kita menyangkut sesuatu yang belum kita miliki padahal manfaat dan kegunaannya sangat besar," kata Presiden.
Presiden menjelaskan Indonesia merupakan salah satu negara yang aktif berkontribusi dalam pengiriman pasukan perdamaian di bawah bendera PBB di daerah-daerah konflik.
Di pusat pendidikan pasukan perdamaian di Sentul tersebut, kata Kepala Negara selain akan didirikan pusat pelatihan bahasa, juga akan dibangun tempat latihan untuk penanganan tanggap darurat bencana alam serta pelatihan kontra teroris.
"Kita juga ingin memiliki kampus yang representatif untuk Universitas Pertahanan. Meski sudah berjalan (universitas-red) tersebut, namun kita memerlukan fasilitas yang lebih representatif," katanya.
Presiden juga mengatakan kebutuhan Indonesia yang aktif mengirimkan pasukan perdamaian adalah perlunya pangkalan bagi pasukan perdamaian yang siap diberangkatkan kapan pun.
"Semua kita bangun bertahap sesuai dengan kemampuan anggaran dan prioritas," tegasnya.
Hadir dalam sidang kabinet tersebut menteri-menteri di jajaran Polhukam antara lain Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menhan Purnomo Yusgiantoro, Mendagri Gamawan Fauzi, Mendikbud Muhammad Nuh, Kepala BNPB Syamsul Maarif, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo, para kepala staf tiga angkatan, Menkeu Agus Martowardojo dan sejumlah pejabat lainnya.
(P008)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012