Kepala Kelompok Kerja Bidang Operasional Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS), Bambang H, Kamis, mengatakan, untuk menanggulangi masalah ini, pihaknya segera melakukan pembuatan alur di dalam kolam penampungan lumpur.
"Dengan adanya pembuatan alur tersebut diharapkan mampu mengurangi beban di dalam kolam penampungan karena dengan pembuatan alur tersebut maka lumpur di dalam kolam penampungan akan dialirkan ke Kali Porong," katanya.
Ia mengemukakan, saat ini jarak antara luberan lumpur dengan puncak tanggul lumpur di titik tersebut hanya sekitar 30 sentimeter dan kondisi tersebut sudah masuk dalam kondisi kritis.
"Beberapa karung berisi pasir yang sebelumnya diletakkan di sisi dalam kolam penampungan juga sudah terendam luberan lumpur yang ada di dalam kolam penampungan," katanya.
Ia menyebutkan, skenario yang digunakan oleh BPLS dalam mengatasi maslahat ini yaitu dengan membuat alur di dalam kolam penampungan.
Selanjutnya, kata dia, dari alur tersebut dialirkan menuju ke titik 25 karena di titik tersebut sudah disiagakan kapal keruk untuk selanjutnya mengalirkan lumpur ke Kali Porong.
"Selain itu, kami juga akan melakukan peninggian tanggul penahan lumpur dari ketinggian semula sebelas meter menjadi 12 meter seperti tanggul yang ada di sebelah utaranya," katanya.
Di lokasi tanggul, saat ini sudah disiagakan beberapa alat berat seperti eskavator yang digunakan untuk membuat alur di dalam kolam penampungan karena pada saat musim hujan sekarang ini jumlah air di dalam kolam penampungan bertambah banyak. (KR-MSW/F002)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2012