ketika mengisap darah, mereka menempelkan kepala mereka di bawah kulit manusia dan menyebabkan lesi hingga penyakit kulit
Istanbul (ANTARA) - Sebuah botol plastik yang separuhnya terisi air dan dibiarkan pada suhu tertentu selama enam hingga tujuh hari sudah cukup untuk menciptakan lingkungan yang nyaman bagi perkembangbiakan jutaan "nyamuk agresif," kata seorang pejabat kesehatan setempat di Istanbul, kota terbesar di Turki.
Kepala Departemen Kesehatan Kota Istanbul, Onder Yuksel Eryigit mengatakan kepada Xinhua bahwa "spesies nyamuk tersebut (Aedes albopictus) terlihat di semua distrik di Istanbul. Mereka sangat agresif dan ketika mengisap darah, mereka menempelkan kepala mereka di bawah kulit manusia dan menyebabkan lesi hingga penyakit kulit ekstrem".
Nyamuk semacam itu masuk ke negara tersebut melalui transportasi, sebagian besar melalui kapal barang, dan menyebar dalam jumlah besar di bawah kondisi perkembangbiakan yang mendukung, kata Eryigit, menambahkan bahwa wilayah Marmara, Aegean dan Laut Hitam Turki telah terinfeksi secara signifikan.
Guna mengatasi masalah tersebut dengan lebih baik, Kota Istanbul baru-baru ini membentuk dewan ilmiah, yang terdiri dari dokter dan akademisi dari beberapa fakultas kedokteran hewan, untuk menggambar peta jalan dan memberikan peringatan yang diperlukan kepada warga.
Sekitar 200 perangkap nyamuk telah dipasang di Istanbul untuk melakukan deteksi spesies dan analisis populasi, dan sekitar 180 tim telah bekerja sepanjang waktu untuk membasmi larva nyamuk tersebut, yang merupakan ancaman signifikan bagi kesehatan manusia. Sejauh ini, mereka telah mendeteksi hampir 200.000 sumber perkembangbiakan di seluruh Istanbul, kata Eryigit.
"Jika air minum sisa untuk hewan jalanan tidak diganti pada selang waktu tertentu, itu akan menjadi sumber (perkembangbiakan). Ban bekas yang menampung air hujan juga dapat menjadi tempat yang cocok bagi nyamuk berkembang biak," kata Eryigit.
Dia juga mengingatkan jika wadah air di bawah pot bunga dan air di kolam hias tidak diganti secara berkala, wadah-wadah tersebut dapat menjadi tempat berkembang biak yang nyaman bagi nyamuk.
Pemerintah setempat telah melakukan disinfeksi dengan menggunakan kendaraan yang dilengkapi mesin penyemprot cairan disinfektan di sekitar area semak belukar, danau, sungai dan kolam, guna membasmi nyamuk dan hama lainnya, seperti lalat rumah, kutu, pinjal, tikus, dan kecoak, tutur Enes Turan, seorang ketua tim.
"Tujuannya bukan untuk menghilangkan mereka dari siklus alami, atau menghancurkan rantai biologis, tetapi membiarkan mereka tetap berada di alam pada intensitas tertentu dan dalam keadaan yang tidak sampai menciptakan potensi penularan penyakit," papar Eryigit.
Pewarta: Xinhua
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022