Rencana ini disampaikan wakil direktur senior di Amazon, Rohit Prasad, dalam sebuah konferensi di Las Vegas, Amerika Serikat, dikutip dari Reuters.
Tujuannya, supaya pengguna memiliki kenangan setelah ditinggal orang terkasih, misalnya dengan menirukan suara nenek. Alexa akan diajari meniru suara dengan mendengarkan suara kurang dari satu menit.
Amazon menolak menjelaskan kapan fitur ini akan tersedia.
Fitur ini diharapkan bisa membuat Alexa lebih banyak digunakan. Prasad menyebut Alexa dirancang sebagai "generalizable intelligence", yaitu kemampuan beradaptasi dengan lingkungan pengguna dan mempelajari hal dengan sedikit masukan.
Teknologi ini merupakan sesuatu yang benar-benar harus dicermati karena selain memiliki potensi, juga rentan disalahgunakan.
Beberapa waktu lalu, Microsoft membatasi sektor bisnis yang bisa menggunakan perangkat lunak yang bisa menirukan suara.
Teknologi tersebut sebenarnya berfungsi untuk membantu orang yang memiliki gangguan wicara, namun, banyak yang khawatir bisa disalahgunakan untuk membuat "deepfake" propaganda politik.
Baca juga: Stellantis dan Amazon bermitra, Jeep akan gunakan asisten pintar Alexa
Baca juga: Alasan harus awasi anak gunakan pengeras suara pintar
Baca juga: Amazon dan Microsoft boyong Skype ke perangkat Alexa
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022