"Diperkirakan pada Maret-April akan ramai IPO. Fundamental ekonomi kita cukup positif sehingga perusahaan butuh dana ekspansi," kata Direktur Penilaian Perusahaan, Eddy Sugito di Jakarta, Kamis.
Ia mengemukakan, PT Bekasi Fajar Kawasan Industri Estate berencana melakukan IPO pada kuartal pertama 2012 dengan melepas 20 persen sahamnya.
"Beberapa perusahaan telah memasukkan dokumen akhir Desember 2011 lalu untuk IPO. Salah satunya Bekasi Fajar yang akan melepas 20 persen saham ke publik. Mereka juga sudah melakukan mini expose ke BEI," katanya.
Ia mengemukakan, dana hasil penawaran umum saham perdana Bekasi Fajar rencananya akan digunakan untuk pengembangan usaha.
Sepanjang tahun ini ada tiga perusahan yang telah mencatatkan sahamnya di BEI yakni, PT Minna Padi Investama (PADI), PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE), dan Surya Esa Perkasa (ESSA).
Sementara untuk penerbitan obligasi, Eddy mengaku masih dalam "pipeline". Namun pihaknya belum dapat menginformasikan lebih jauh.
"Ada di pipeline mayoritas sektor pembiayan," ucap dia.
Ketika ditanya mengenai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang akan melakukan IPO, Eddy mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum menerima informasi atau dokumen perihal IPO BUMN.
Direktur Utama BEI, Ito Warsito menambahkan, pasar modal dalam negeri masih dapat tumbuh meski perlambatan ekonomi global membayangi.
Ia mengatakan, pasar modal dalam negeri saat ini masih dapat menahan sentimen negatif eksternal, hal itu tercermin dalam indeks harga saham gabungan (IHSG) yang masih mencatatkan pertumbuhan.
"Kondisi pasar saham global memang cenderung masih bergejolak, namun secara umum kita tetap baik, kita masih positif dibanding indeks lain," kata dia.
(ANT)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2012