Ekspor komoditas dari Babel pada Desember 2011 mengalami kenaikan yang cukup tinggi karena membaiknya harga timah di pasar dunia.
Pangkalpinang (ANTARA News) - Nilai ekspor Provinsi Bangka Belitung (Babel), pada Desember 2011 mencapai 273,7 juta dolar Amerika Serikat, atau naik sebesar 212,8 persen dibanding ekspor November 2011 sebesar 87,5 juta dolar Amrika Serikat.
"Ekspor komoditas dari Babel pada Desember 2011 mengalami kenaikan yang cukup tinggi karena membaiknya harga timah di pasar dunia," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Babel, Teguh Pramono di Pangkalpinang, Kamis.
Ia menjelaskan, dari total ekspor tersebut terbagi atas ekspor timah sebesar 244,3 juta dolar AS dan non timah sebesar 29,4 juta dolar AS.
"Ekspor terbesar terjadi pada komoditas timah mencapai 528 persen dan non timah turun sebesar 39,5 persen," ujarnya.
Sementara itu, kata dia, total ekspor selama Januari hingga Desember 2011 mengalami peningkatan 56,2 persen dibanding periode yang sama tahun 2010 dari 1.787,5 juta dolar AS menjadi 2.792,2 juta dolar AS.
"Peningkatan ekspor tersebut karena meningkatnya ekspor non timah sebesar 90,9 persen dari 368,4 juta dolar AS menjadi 703,2 juta dolar AS dan ekspor timah sebesar 47,2 persen dari 1.419,1 juta dolar AS menjadi 2.089 juta dolar AS," ujarnya.
Menurut dia, timah merupakan ekspor terbesar mencapai 74,8 persen dari total ekspor Bangka Belitung selama periode Januari hingga Desember 2011.
Tujuan utama ekspor timah yaitu Singapura mencapai 1.445,2 juta dolar AS atau 76,1 persen dari keseluruhan ekspor timah, diikuti Malaysia 159,2 juta dolar AS (8,4 persen), Belanda 144,4 juta dolar AS (7,6 persen), Taiwan 77,6 juta (4,1 persen) dan Jepang 73,4 juta dolar AS (3,8 persen). "Kontribusi kelima negara tersebut mencapai 90,95 persen dari total ekspor timah Bangka Belitung," ujarnya.
Ia mengatakan, penurunan ekspor timah terjadi pada November 2011, karena harga timah di pasaran dunia mengalami penurunan yang cukup drastis seiring kebijakan pemerintah daerah dan perusahaan pertimahan memberlakukan penghentian sementara ekspor timah untuk menaikan kembali harga timah di pasar dunia.
"Pada Januari 2012, diperkirakan ekspor timah ke lima negara tujuan ekspor tersebut mengalami penurunan seiring terbentuknya INATIN dan penjualan timah di bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI)," ujarnya.
Sementara itu, ekspor non timah menurut golongan selama Januari hingga Desember 2011 golongan minyak atau lemah hewani dan nabati sebesar 166,5 juta dolar AS (57,16 persen), diikuti golongan karet dan barang-barang dari karet 88,2 juta dolar AS (30,3 persen).
Kopi, teh dan rempah 19,3 juta dolar AS (6,6 persen), hasil perikanan dan olahan 9 juta dolar AS (3,1 persen), garam, sulfur, tanah dan batu 4,7 juta dolar AS (1,6 persen) dan bijih logam dan sisa logam 3,5 juta dolar AS (1,2 persen).
"Kontribusi keenam golongan barang non timah tersebut mencapai 41,43 persen dari total ekspor non timah Bangka Belitung," ujarnya.
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2012