Lebih baik ditampar oleh Ruhut dibanding dicium oleh pengkhianat seperti Nazaruddin"

Jakarta (ANTARA News) - Ketua Departemen Komunikasi dan Informatika Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Ruhut Sitompul meminta Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum untuk mundur dari jabatannya.

"Saya meminta kepada Anas Urbaningrum legowo untuk mundur sebagai Ketua Umum PD," kata Ruhut kepada wartawan di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis.

Ruhut menjelaskan, permintaan itu disampaikannya tanpa harus menunggu putusan hukum tetap.

"Saya mohon kepada saudara saya, Anas untuk mundur. Memang omongan saya ini pedas tapi itu demi kebaikan," ungkapnya.

Dia menambahkan, permintaan mundur itu disampaikannya agar Anas bisa lebih fokus menghadapi masalah yang dihadapinya kini.

Anggota Komisi III DPR RI itu mengaku sudah meminta Anas untuk mengimbangi pernnyataan tersangka kasus Wisma Atlet M Nazaruddin.

"Dalam kasus ini, saya selama ini minta Anas mengkonter Nazaruddin. Dalam situasi apa pun, bila diam itu artinya iya. Sehingga sanksi sosial itu jalan dan publik membenarkan. Sekarang Anas sudah mulai bicara," kata Ruhut.

Dia menegaskan, partai adalah lembaga politik, sehingga etika harus dikedepankan.

"Saya orang hukum, jadi tidak perlu tunggu ada putusan. Parpol lembaga politik, maka etika yang dikedepankan. Ingat Nazaruddin, yang belum tersangka, sudah dipecat," ujar Ruhut.

Alasan lainnya, kata mantan pengacara itu, Partai Demokrat menjadi besar bukan karena Anas.

"Partai Demokrat punya perekat yaitu Susilo Bambang Yudhoyono. PD menang sebagai peserta pemilu karena SBY, bukan karena Anas Urbaningrum, bukan juga karena Ruhut Sitompul," tegas dia.

Ruhut meminta semua kader PD menerima apa pun keputusan dewan pembina, dewan kehormatan dan majelis tinggi Partai Demokrat bila Anas Urbaningrum diganti.

"Paling tidak saya sebagai anak buah Pak Anas, mantan ring 1 Anas telah mempelopori agar Anas legowo mundur. Lebih baik ditampar oleh Ruhut dibanding dicium oleh pengkhianat seperti Nazaruddin," pungkas mantan Tim Sukses Anas Urbaningrum pada Kongres II PD.

Zul

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2012