Akibat krisis ekonomi dan keuangan global di Amerika Serikat dan sejumlah negara di Benua Eropa, kini peta ekonomi dunia mengarah ke Benua Asia termasuk Indonesia.

Surabaya (ANTARA News) - Krisis ekonomi global memacu peningkatan investasi nasional pada tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya karena ada banyak dana investor mengalir ke Indonesia.

"Akibat krisis ekonomi dan keuangan global di Amerika Serikat dan sejumlah negara di Benua Eropa, kini peta ekonomi dunia mengarah ke Benua Asia termasuk Indonesia," kata Direktur Operasi PLN Jawa Bali, I Gusti Ngurah Adnyana, ditemui dalam pengenalan Program Pemasaran "Sarjitu", di Surabaya, Kamis.

Krisis ekonomi global yang terjadi sejak tahun 2008, ungkap dia, justru tidak memberikan dampak negatif terhadap perekonomian nasional menyusul pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2011 membukukan angka positif atau 6,5 persen.

"Sementara, pertumbuhan ekonomi global tahun 2011 tidak mencapai angka nol persen atau mencatatkan pertumbuhan negatif," ujarnya.

Dengan stabilnya pertumbuhan ekonomi nasional, jelas dia, kondisi tersebut memicu konsumsi listrik yang semakin tinggi di Tanah Air sehingga pihaknya dituntut untuk selalu menyediakan infrastruktur memadai.

"Hal tersebut guna memudahkan investasi ke depan," katanya.

Khusus di Jawa Bali, kata dia, ketersediaan listrik melalui sejumlah jaringan di wilayah kerjanya memiliki cadangan yang cukup besar. Besaran cadangan listrik Jawa Bali pada tahun 2011 hanya 18 persen.

"Namun, seiring meningkatnya kebutuhan pasar dan pertumbuhan ekonomi yang positif maka tahun 2012 cadangan listrik Jawa Bali diharapkan tumbuh menjadi 23-45 persen. Dengan demikian, kami yakin ada cadangan listrik sebesar 1.000 MW per hari," katanya.

Ia optimis, penambahan cadangan ketersediaan listrik Jawa Bali semakin memberikan manfaat bagi masyarakat di kawasan tersebut seiring komitmen PLN untuk merealisasikan "zero" pemadaman.

"Target penambahan cadangan listrik itu, kami yakini dapat memenuhi permintaan pasar di Jawa Bali," katanya.

Sementara itu, mengenai dukungan Jatim terhadap cadangan listrik Jawa Bali, tambah dia, sampai sekarang besarannya terbesar dibandingkan wilayah lain.

"Pasokan listrik tersebut mayoritas berasal dari Paiton 3 dan Paiton 9 dengan kontribusi mencapai 600 MW, Gresik, dan Awar-Awar," katanya.

Ke depan, harap dia, jaringan yang terintegrasi akan menjadi satu dalam sistem Jawa Bali sedangkan pasokan Jatim banyak yang dikirim di antaranya ke Bandung dan Jakarta.

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2012