"Pemeriksaan sebenarnya sudah dilakukan sejak 2007. Hari ini kami menggunakan alat baru bernama Sylvates Duo untuk memeriksa `kesehatan` pohon," kata Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Catharina Suryowati di Jakarta, Kamis.
Sylvates Duo merupakan alat untuk mengetahui kesehatan pohon berdiri dengan menggunakan gelombang ultrasonik.
Alat tersebut digunakan untuk memeriksa adanya rongga atau keropos di dalam batang pohon,kata Catharina Suryowati .
Bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor, Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI akan mengambil sampel dari sejumlah pohon di jalur hijau kota seperti Jalan Medan Merdeka Selatan, Jalan Teuku Umar dan Jakarta Selatan.
Dinas Pertamanan dan Pemakamam DKI Jakarta telah memeriksa sekitar 100.000 pohon di kawasan Jakarta sejak 2007.
"Pohon dikatakan sehat apabila hasil pengukuran rata-rata menunjukkan kecepatan rambat gelombang ultrasonik sebesar 1.600 meter per detik," kata mahasiswa IPB, Harisfan pada pemeriksaan pohon di Jalan Medan Merdeka Selatan.
Pohon yang mempunyai nilai pengukuran di bawah 500 meter per detik dapat dikatakan rusak dan keropos sehingga perlu perawatan lebih lanjut atau sebaiknya ditebang.
Pohon-pohon yang dideteksi memiliki kondisi tidak sehat akan mendapat perlakuan khusus seperti dipupuk, dipangkas batang-batangnya dan disemen batangnya untuk pemadatan, kata Harisfan.
Dalam pemeriksaan di Jalan Medan Merdeka Selatan, terdapat satu pohon yang mempunyai nilai rata di bawah 900 meter per detik sehingga membutuhkan perawatan dan perlakuan lebih lanjut.
Setelah Jalan Medan Merdeka Selatan, pengambilan sampel dilanjutkan ke Jalan Teuku Umar dan Pattimura.
(A059/A011)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2012