Ketiga mahasiswa Indonesia yang diwisuda di Sekolah Perhotelan HIM Swiss adalah Nastita Rani Arydayita , Wahyudi Liliana Nurfitria dan Siahaya Benecia Avilla, demikian Counsellor KBRI Bern Renata Siagian kepada ANTARA London, Kamis, yang menyaksikan wisuda ketiga mahasiswa Indonesia.
Ketiga mahasiswa tersebut lulus dengan gelar kehormatan dari program Bachelor of Business Administration HIM sekaligus gelar di bidang Hotel, Restaurant and Resort Management dari Northwood University di Amerika Serikat.
Disampaikan oleh para mahasiswa tersebut bahwa program dengan dual major ini memang dirancang memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi daripada program lainnya.
Untuk dapat mengikutinya pun, siswa harus memiliki nilai minimum tertentu, ujar Nastita Rani Arydayita.
Sebagai lulusan dari HIM, Nastita Rani Arydayita dan kawan-kawan berharap untuk dapat memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan bidangnya.
Dengan menjadi alumni HIM, kami akan menjadi bagian dari jaringan alumni HIM yang menjalin karir di lebih dari 50 ribu jaringan hotel ternama di seluruh dunia dan hal ini akan dapat membantu pengembangan karir kami di masa depan, ujar Nastita Rani Arydayita.
HIM adalah salah satu sekolah perhotelan ternama yang terletak di kawasan wisata Montreux, Swiss.
Banyak mahasiswa Indonesia yang menempuh pendidikan di Universitas bergengsi ini. Kualitas pendidikannya yang bermutu, letaknya yang strategis di jantung kota Montreux, serta akreditasi internasional menjadi daya tarik bagi HIM.
Dalam waktu tidak lebih dari tiga tahun, mahasiswa dapat meraih gelar BBA. Selain program BBA, terdapat pula program pendidikan 2 tahun dan 2,5 tahun, dimana setelah lulus mahasiswa akan mendapatkan gelar Swiss Diploma in Hotel Operations Management.
Setiap satu tahun ajaran, setelah duduk di bangku kuliah selama lima bulan, mahasiswa HIM mendapatkan kesempatan untuk mempraktekan ilmunya di hotel maupun restoran ternama di Swiss, melalui program magang yang berlangsung antara 4 hingga 6 bulan.
Selama program magang tersebut, mahasiswa juga memperoleh uang saku, yang jumlahnya berkisar 2000an Swiss frank per bulan. Jumlah yang tentunya cukup lumayan bagi mahasiswa. (ZG)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2012