Ini akan semakin menggairahkan orang untuk menggunakan transportasi publik karena ke depan banyak isu..
Jakarta (ANTARA) - Kolaborasi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) dan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) yang meluncurkan fitur GoTransit dalam aplikasi Gojek dinilai akan mendorong masyarakat menggunakan transportasi publik.
Menurut Direktur Center for Policy and Public Management Sekolah Bisnis dan Manajemen Insitut Teknologi Bandung (SBM ITB) Yudo Anggoro, Fitur GoTransit memudahkan penumpang kereta dalam memesan tiket dan membuat perjalanan menjadi lebih efisien, sebab GoTransit memungkinkan pengguna untuk memilih rute perjalanan terbaik, membandingkan harga moda transportasi publik sesuai kebutuhan, memperkirakan estimasi waktu perjalanan, hingga memantau jadwal operasional transportasi publik.
"Ini akan semakin menggairahkan orang untuk menggunakan transportasi publik karena ke depan banyak isu, seperti sustainability dan sebagainya. Dengan kemudahan ini, orang akan semakin tergerak menggunakan publik transport," ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Potensi sumbangan pendapatan GoFood ke GoTo diprediksi meningkat
Potensi jangkauan konsumen GoTo masih sangat luas karena Kementerian Perhubungan mencatat bahwa saat ini baru 25 persen masyarakat di Jakarta yang menggunakan transportasi umum. Gojek dapat membantu menggalakkan penggunaan transportasi publik dengan layanan penghubung awal dan akhir perjalanan (First Mile-Last Mile).
Yudo menyebut sinergi dua perusahaan sektor transportasi tersebut merupakan suatu terobosan yang sudah dinanti-nanti oleh publik. Sinergi tersebut menurutnya juga sebuah langkah inovatif yang memiliki banyak pasar potensial, baik dari GoTo maupun KCI.
"Ini adalah contoh kolaborasi antara dua perusahaan yang sangat bagus dan sangat layak untuk semakin diperbesar. Bahkan akan sangat bagus jika GoTo melakukan kolaborasi dengan entitas-entitas lain, sehingga terbentuk ekosistem yang semakin luas," kata Yudo.
Yudo menambahkan, dari hasil survei yang pernah dirilis SBM ITB, perjalanan masyarakat dengan transportasi publik di masa pandemi sangat terbatas. Karena itu, inovasi pembelian tiket KRL melalui fitur GoTransit, menurutnya hadir di saat yang tepat.
"Seiring dengan pelonggaran mobilisasi masyarakat, transaksi di GoTransit akan mengalami peningkatan yang signifikan. Ini tentu merupakan opportunity yang besar dan luas sekali bagi GoTo di segmen bisnis on-demand," ujar Yudo.
Baca juga: Komunitas Jaklingko sambut baik rencana KAI gabung integrasi tarif
Layanan on-demand GoTo di bawah Gojek terdiri dari tiga sektor, yaitu logistik dan mobilitas (GoRide, GoCar, GoSend, GoBox, GoBlueBird, dan GoTransit), kemudian lifestyle dan entertainment (GoPlay, GoTIX, GoService, GoGamers, GoFitness, GoNews, GoMed, dan GoMall). Layanan on-demand lainnya yang juga sangat diminati konsumen adalah makanan dan belanja (GoFood, GoShop, dan GoMart).
Tak hanya memberikan pengaruh dalam peningkatan layanan on-demand, Yudo juga menilai inovasi GoTransit sangat potensial dalam meningkatkan transaksi GoPay di dalam ekosistem GoTo. Langkah itu merupakan salah satu wujud konkret dari strategi sinergi GoTo untuk meningkatkan value-added services atau layanan dengan nilai tambah untuk konsumennya.
"Masyarakat semakin dimudahkan, semakin melek teknologi, akses semakin mudah didapat. Selain itu juga merefleksikan perilaku konsumen kita yang nggak mau ribet. Dengan adanya one stop solution, ekosistem dalam satu apps, konsumen bisa mendapatkan banyak kemudahan," kata Yudo.
Direktur GoTo, sekaligus Head of Indonesia Sales & Ops Gojek, Catherine Hindra Sutjahyo mengatakan, adanya GoTransit diharapkan mampu meningkatkan kenyamanan dan loyalitas pengguna transportasi publik khususnya KRL.
"Kami tengah menyiapkan inovasi teknologi agar masyarakat dapat membeli tiket secara bundling sehingga semakin praktis dan hemat. Dalam satu transaksi di dalamnya sudah termasuk tiket first mile-last mile yang menggunakan layanan Gojek, serta tiket perjalanan middle mile menggunakan layanan transportasi publik termasuk salah satunya KRL," ujar Catherine.
Sementara itu Direktur Utama PT KCI Roppiq Lutzfi Azhar mengatakan, kolaborasi tersebut merupakan langkah maju PT KCI dalam memberikan pelayanan kepada pengguna KRL dengan menggandeng GoTo yang merupakan perusahaan digital yang memiliki ekosistem yang komplit dan pengguna yang besar.
Dengan fitur tersebut, diharapkan mampu memberikan kemudahan kepada pengguna harian KRL yang saat ini jumlahnya mencapai 1,2 juta orang per hari dalam membeli tiket. Ke depan, PT KCI menargetkan untuk bisa mengangkut 2 juta orang per hari.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022