Jakarta (ANTARA News) - Komando Operasi Keamanan (Koopskam) Poso diperpanjang masa tugasnya selama tiga bulan, hingga Juni 2006 untuk menuntaskan akar permasalahan yang menjadi bibit konflik di daerah tersebut. Keputusan itu diambil dalam rapat antara Panitia Kerja Poso DPR RI dengan pemerintah di Jakarta, Kamis. Komandan Koopskam Poso, Paulus Purwoko mengemukakan, selama bertugas dua bulan pihaknya telah mampu mengindentifikasi beberapa permasalahan yang menjadi akar permasalahan konflik di Poso. "Beberapa hal yang berhasil diidentifikasi oleh Koopskam antara lain, penegakan hukum, pemberdayaan ekonomi, dengan tersediaannya lapangan kerja yang memadai, dan perlunya trauma center bagi para korban konflik, agar tidak ada lagi dendam, yang dapat memicu konflik baru di masa datang," ujarnya. Masalah lain yang perlu diselesaikan, tambah Paulus, adalah kelangsungan hidup para pengungsi yang sebagian besar masih berada di pengungsian. "Kita belum dapat menyelesaikan masalah pengungsi karena pendataannya belum selesai," ujar Paulus. Intinya, Koopskam akan mengarah pada proses rekonsiliasi menyeluruh dalam menyelesaikan permasalahan di Poso. Tentang pelaku kerusuhan Poso, Ia mengemukakan, pihaknya telah mengidentifikasi kelompok-kelompok radikal yang "bermain" di Poso dan wilayah di Sulawesi Tengah lainnya seperti Palu. "Mereka adalah kelompok-kelompok yang memiliki kaitan dengan kelompok teroris di Jawa,Ambon, Bali dan daerah lain di Indonesia, yang diduga sebagai kelompok Jamaah Islamiyah," ujarnya. Untuk itu, tambah Paulus, Koopskam akan memfokuskan diri pada penegakan hukum, keadilan, keamanan dan mengintesifkan komunikasi dan sinergi dengan seluruh komponen masyarakat Poso, pemerintah daerah dan DPRD setempat, termasuk pihak-pihak yang tekait dengan penyelesaian Poso secara menyeluruh. Paulus mengakui, bahwa masih ada penolakan-penolakan oleh kelompok tertentu terhadap keberadan Koospkam dengan tujuan menciptakan instabilitas di Poso. "Itu hal yang wajar, jika ada kelompok yang keberataan dengan keberadaan, misi dan visi Koopskam," ujarnya. Tentang target khusus Koopskam selama tiga bulan kedepan, Paulus mengemukakan, yakni mencegah aksi terror melalui sistem keamanan yang dapat mempersempit pelaku teror di tengah kota.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006