Jakarta (ANTARA) - The Institute of Chartered Accountants in England and Wales (ICAEW) memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh 5,7 persen year on year di 2022 atau lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada 2021 yang sebesar 3,7 persen year on year.
Managing Director Internasional ICAEW Mark Billington menyebutkan bahwa pertumbuhan ini selaras dengan angka perkiraan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) negara-negara di wilayah Asia Tenggara.
“Peningkatan ini menunjukkan kemampuan perekonomian Indonesia untuk kembali bangkit pascapandemi, dimana kini telah bertransisi menuju masa endemi,” kata Mark dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu.
Pertumbuhan yang perlahan membaik ini didukung oleh sektor ritel dan layanan akomodasi di Indonesia yang telah mencapai titik puncak pemulihan pada Mei 2022 dengan pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Pemulihan perekonomian Indonesia pada sektor ritel dan layanan akomodasi juga dinilai cukup dinamis sejak memasuki kuartal IV 2021 hingga saat ini.
“Permintaan akan jumlah pemasaran pada sektor ritel Indonesia juga dinilai cukup unggul dan mulai stabil di tahun 2022 dibandingkan wilayah Asia Tenggara lainnya,” kata Mark.
Keberhasilan Indonesia mempertahankan ekspor ke China, sekalipun terhambat gangguan rantai pasok dan pelemahan permintaan dari China karena karantina wilayah, juga dinilai membantu Indonesia melanjutkan pemulihan ekonomi.
“Dibukanya perbatasan dan pelonggaran pembatasan perjalanan juga memberikan peluang besar bagi ekonomi pariwisata Indonesia untuk dapat kembali bangkit,” katanya.
Hal ini dapat dilihat dari perkiraan pertumbuhan sektor pariwisata Indonesia yang diperkirakan dapat mencapai 35 persen pada 2022.
“Peningkatan ini dinilai cukup baik dalam proses pemulihan wilayah jika dibanding dengan data perekonomian pariwisata Indonesia pada tahun 2021 yang berada di titik persentase sebesar 10 persen,” ucapnya.
Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Slamet Hadi Purnomo
Copyright © ANTARA 2022