Penting bagi pemerintah untuk memainkan peran mereka, guna memastikan bahwa perikanan di seluruh dunia dikelola secara berkelanjutan

Bogor, Jabar (ANTARA) - Sebuah riset yang dilakukan organisasi nirlaba internasional Marine Stewarship Council (MSC) bersama lembaga peneliti independen GlobeScan menyimpulkan sangat penting untuk bertindak sekarang guna melindungi keanekaragaman hayati laut.

"Dan juga persediaan makanan serta mata pencaharian yang bergantung padanya," kata CEO MSC Rupert Howes dalam taklimat media yang dikirimkan kepada ANTARA di Bogor, Jawa Barat, Rabu, seperti disampaikan Direktur Program MSC Indonesia Hirmen Sofyanto.

Ia menyatakan ada kekhawatiran mendalam tentang masa depan lautan, tetapi pesan yang jelas dari survei global ini adalah semakin banyak orang yang menyadari bahwa pilihan mereka dalam memberi dapat membawa perubahan.

Konsumen dan pasar, katanya, adalah kekuatan yang kuat untuk perubahan, memberi penghargaan kepada para nelayan yang menangkap ikan di lautan secara berkelanjutan.

Namun, kata dia, mengingat skala tantangannya, penting bagi pemerintah untuk memainkan peran mereka, guna memastikan bahwa perikanan di seluruh dunia dikelola secara berkelanjutan.

Ia menambahkan pada Hari Laut Sedunia 2022, MSC telah merilis serangkaian film pendek tentang penangkapan ikan yang berkelanjutan, yang menampilkan inovasi yang dilakukan oleh perikanan untuk membantu menjaga laut.

Film tersebut akan ditampilkan di 23 pasar di seluruh dunia pada Hari Laut Sedunia dan seterusnya.

Sementara itu di pasar Singapura, negara responden terdekat dengan Indonesia, sebanyak 86 persen responden mengkhawatirkan keadaan lautan.

Kekhawatiran utama mereka adalah polusi (53 persen), perubahan iklim (45 persen) dan dampak kenaikan permukaan laut (34 persen).

Di antara temuan-temuan utama, sebanyak 70 persen orang Singapura percaya bahwa pilihan mereka dapat membawa perubahan positif bagi masa depan laut.

Sementara 73 persen lainnya yang disurvei percaya bahwa orang harus makan makanan laut dari sumber yang berkelanjutan, kata Rupert Howes.

Sementara itu, Hirmen Sofyanto menambahkan MSC adalah organisasi nirlaba internasional yang menetapkan standar berbasis sains yang diakui secara global untuk penangkapan ikan berkelanjutan dan rantai pasokan makanan laut.

Program sertifikasi dan ekolabel MSC mengakui dan menghargai praktik penangkapan ikan yang berkelanjutan serta membantu membangun pasar makanan laut yang lebih berkelanjutan.

Ini adalah satu-satunya program sertifikasi dan ekolabel perikanan tangkap alam yang memenuhi persyaratan praktik terbaik yang ditetapkan oleh United Nations Food and Agriculture Organization(UNFAO) dan asosiasi keanggotaan global untuk standar keberlanjutan ISEAL.

Baca juga: Studi MSC: Terjadi peningkatan kesadaran publik soal masa depan lautan

Baca juga: Direktur MSC apresiasi tekad Indonesia dukung perikanan berkelanjutan

Baca juga: Survei: 70 persen percaya MSC bisa hentikan penangkapan ikan berlebih

Baca juga: Pemangku Kepentingan MSC: Penurunan stok ikan ancaman terbesar lautan

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022