Mataram (ANTARA) - Kantor Kementerian Agama Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyebutkan lima calon haji asal Kota Mataram pada Rabu sudah selesai menjalani tes usap PCR COVID-19 di RSUD Kota Mataram, sebagai salah satu syarat untuk pemberangkatan ke Tanah Suci.
"Alhamdulillah, lima calon haji kita hari ini sudah selesai tes PCR. Untuk hasilnya, baru bisa kita tahu besok pagi (Kamis 23/6)," kata Kepala Kantor Kementerian (Kemenag) Kota Mataram H Muhammad Amin di Mataram, Rabu.
Amin berharap hasil tes PCR COVID-19 jamaah calon haji tersebut semuanya negatif agar keberangkatan mereka tidak tertunda lagi sebab mereka sudah menunggu dua tahun untuk bisa berangkat tahun ini karena pandemi COVID-19.
Dikatakan, lima calon haji asal Kota Mataram ini masuk pada kelompok terbang (kloter) 5 yang merupakan kloter campuran dengan jamaah asal Kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah dan Lombok Timur.
Jamaah akan masuk asrama haji pada Jumat (24/6) pukul 19.00 Wita, dan diterbangkan ke Mekkah pada Sabtu (25/6) pukul 21.30 Wita menggunakan pesawat dengan nomor penerbangan GA-5105.
Baca juga: RSUD Mataram jamin tidak ada manipulasi data hasil PCR calon haji
"Sebelum masuk asrama, jamaah akan dilepas oleh Wali Kota Mataram di Ruang Kenari Kantor Wali Kota setempat, kemudian dikawal hingga ke Asrama Haji di Jalan Lingkar Selatan," katanya.
Direktur Utama (Dirut) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram Hj Eka Nurhayati sebelumnya mengatakan proses pengambilan sampel tes usap PCR COVID-19 terhadap lima calon haji berjalan lancar.
"Alhamdulillah, semua calon haji tadi pagi hadir untuk di tes PCR. Untuk hasilnya kita sampaikan besok pagi (Kamis)," katanya.
Terhadap hasil tes PCR, Eka menjamin tidak ada manipulasi data terhadap hasil tes usap PCR COVID-19 calon haji sebagai salah satu syarat pemberangkatan jamaah ke Tanah Suci.
Baca juga: RSUD Mataram siapkan ruang khusus tes usap PCR calon haji
"Kami jamin semua proses berjalan sesuai dengan SOP yang ada, dan tidak ada manipulasi data. Sampel negatif tetap kita laporkan negatif, begitu juga yang positif," katanya.
Di sisi lain, Eka berharap jamaah juga bisa kooperatif menerima hasil tes usap PCR COVID-19. Artinya, ketika ada jemaah dinyatakan positif dari hasil tes PCR, harus bisa menerima dan melakukan isolasi mandiri selama lima hari.
"Jangan sampai ada yang nyogok, karena jamaah mau ibadah ke Tanah Suci menjadi tamu Allah. Kami juga yang mengeluarkan hasil PCR palsu bisa berdosa," katanya.
Baca juga: Kemenag siapkan tiga rumah sakit untuk PCR calon haji Mataram
Pewarta: Nirkomala
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022