Pegadaian tidak jadi IPO. Perusahaan ini memiliki kinerja keuangan yang sangat bagus sehingga tidak perlu mencari dana dari publik.
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah memastikan pembatalan rencana penawaran saham kepada publik (IPO) Perum Pegadaian, selain karena perusahaan memiliki pendanaan yang cukup kuat juga demi melayani masyarakat kecil.
"Pegadaian tidak jadi IPO. Perusahaan ini memiliki kinerja keuangan yang sangat bagus sehingga tidak perlu mencari dana dari publik," kata Menteri BUMN Dahlan Iskan, di Jakarta, Rabu.
Pegadaian tidak jadi melantai di bursa saham, hal ini diputuskan pemerintah pada Rapat Koordinasi Pemerintah tentang privatisasi 2012 yang dipimpin Menko Perekonomian Hatta Rajasa (31/1).
Pada kesempatan itu ditetapkan 4 BUMN yang siap "go public" tahun ini yaitu PT Semen Baturaja, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII, PT Garuda Maintenance Facilities (anak usaha Garuda Indonesia), dan PT Pertamina Drilling Services (anak usaha PT Pertamina).
Menurut Dahlan, Pegadaian tidak dimasukkan dalam daftar privatisasi melalui pola IPO karena perusahaan ini mengemban misi pendanaan masyarakat kecil.
"Nasabah Pegadaian ada juga orang-orang kaya, namun lebih banyak itu masyarakat berpenghasilan kecil," ujarnya.
Ia menjelaskan rencana IPO Pegadaian ditinjau ulang, dan Hatta Rajasa menyetujui untuk tidak melanjutkannya.
"Kalau Pegadian IPO tentu akan gempar, pasti laku. Tapi bukan itu yang kita utamakan," ujar Dahlan.
Mantan Direktur Utama PLN ini menambahkan bahwa BUMN tidak sekedar mencari laba besar, tidak sekedar menumbuhkan perusahaan menjadi besar-besar tetapi untuk kepentingan bangsa.
Sebelumnya diberitakan Pegadaian sudah sangat siap untuk IPO yang ditargetkan terealisasi pada semester II 2012.
Kesiapan tersebut didukung setelah status badan hukum Pegadaian resmi berubah dari Perum menjadi Perseroan Terbatas (PT) pada 13 Desember 2011, sebagai salah satu syarat IPO.
Namun menurut Dahlan, kuasa pemegang saham Pegadaian tidak menyepakati rencana IPO demi kepentingan masyarakat.
"Jika Pegadaian IPO maka orientasi direksi adalah menaikkan harga saham yang bisa-bisa mengakibatkan harga gadai mahal. Kalau laba naik terus bunganya akan tinggi...kan kasian masyarakat kecil yang menggadaikan barang kalau bunganya tinggi," ujarnya.
Menurut catatan, Pegadaian pada 2012 menargetkan pembiayaan sekitar Rp110 triliun, dengan perkiraan laba bersih sebesar Rp2,2 triliun.
(R017)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2012