Jakarta (ANTARA News) - Laba bersih PT Bank Mandiri Tbk periode 2005 diindikasikan turun drastis menjadi Rp1,8 triliun dari Rp5,3 triliun pada 2004. Dirut Bank Mandiri, Agus Martowardoyo, ketika ditemui di Kantor Kementerian BUMN di Jakarta Kamis mengatakan, penurunan laba bersih itu terutama disebabkan oleh melonjaknya rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL). "NPL naik dari sekitar tujuh persen pada 2004 menjadi sekitar 20 persen," ujar Agus. Menurut data publikasi Bank Indonesia, jumlah kredit bermasalah Bank Mandiri (unaudited) 2005, mencapai Rp5,3 triliun, atau naik 128,29 persen dari 2004 sebesar Rp3,86 triliun. Agus menegaskan, akibat NPL yang tinggi, mengharuskan perusahaan melakukan penempatan cadangan yang lebih besar. Meski demikian lanjutnya, secara umum rasio kecukupan modal (CAR) perusahaan masih relatif tinggi yang mencapai 23 persen. "Sebenarnya saya tidak bisa ngomong soal kinerja keuangan, karena auditnya belum seselasi," ujar Agus. Ia juga menyebutkan, audit laporan keuangan 2005 baru selesai pada 15 Maret 2006, untuk selanjutnya diumumkan ke publik.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006