Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) membuka rekrutmen Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan untuk menghadirkan generasi baru pendidik di Indonesia.
“Kebijakan ini adalah ikhtiar pemerintah mewujudkan keseimbangan kebutuhan guru untuk saat ini dan ke depan. Kemungkinan, banyaknya guru yang pensiun ini perlu diantisipasi dengan merekrut guru-guru baru,” kata Ketua Program Studi PPG Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang tergabung di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) Dinn Wahyudi dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Rabu.
Rekrutmen PPG Prajabatan merupakan kerja sama antara Kemdikbudristek dan Lembaga Pendidikan Tenaga Pendidikan untuk mencetak 40 ribu guru baru.
“Dengan kolaborasi antara Kemdikbudristek bersama LPTK dan partisipasi publik yang tinggi, kami optimistis target 40 ribu guru baru akan tercapai sehingga kualitas pendidikan dalam negeri akan terus meningkat,” ujar dia.
Dinn menilai program PPG Prajabatan merupakan upaya efektif dari pemerintah dalam menjawab persediaan dan kebutuhan pendidik untuk menggantikan guru-guru yang telah memasuki masa pensiun. Mayoritas, guru-guru di level sekolah dasar akan purnatugas.
Baca juga: UT tingkatkan literasi digital para guru di Tangerang Selatan
Dengan rekrutmen PPG Prajabatan, Dinn menuturkan kesenjangan antara ketersediaan dan kebutuhan guru tidak akan terjadi. Apabila program itu tidak dijalankan, maka akan menimbulkan permasalahan seperti banyaknya guru honorer.
“Adanya guru honorer karena ketidakseimbangan antara kebutuhan di sekolah, terutama sekolah dasar dengan fakta rekrutmen guru baru. Jadi memang ikhtiar itu (rekrutmen PPG Prajabatan) bagus karena supply and demand ke depannya lebih baik,” ujar Dinn.
Melalui rekrutmen itu, calon mahasiswa diharapkan menjadi guru profesional yang dapat menjadi teladan dan pendidik yang mampu mengembangkan rencana, pelaksanaan, serta evaluasi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan mewujudkan profil pelajar Pancasila.
Calon mahasiswa PPG Prajabatan yang lolos rekrutmen akan mendapatkan tunjangan dari pemerintah berupa beasiswa untuk mengikuti perkuliahan sampai lulus. Mereka juga mendapatkan kepastian direkrut sebagai guru setelah lulus Pendidikan Profesi Guru.
Mahasiswa PPG Prajabatan akan mendapatkan modul pembelajaran yang efektif. Modul itu akan menggunakan perangkat belajar yang dikemas secara dalam jaringan, mencakup praktik belajar, menggunakan teknik sistem pengelolaan pembelajaran, dan dibimbing oleh dosen berpengalaman.
Program PPG Prajabatan terdiri dari 33 Satuan Kredit Semester (SKS) mata kuliah, empat SKS mata kuliah selektif dan dua SKS mata kuliah efektif. Perkuliahan tersebut dilakukan selama dua semester atau satu tahun.
Keseluruhan SKS itu diperuntukkan untuk menjadikan mahasiswa PPG Prajabatan menjadi generasi guru baru terbaik di Indonesia. Selain itu, dengan program praktik lapangan elevansi kuat karena dilakukan di sekolah yang nantinya menjadi tempat mereka mengajar sebagai guru pemula.
“Kemdikbudristek sudah merancang dengan tepat, universitas juga menyiapkan dengan sangat serius, menyiapkan dosennya, fasilitasnya, dan LMS (learning management system)-nya telah disiapkan. Jadi, kolaborasi ini sangat bagus antara Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbudristek dan LPTK,” tutur Dinn.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbudristek Iwan Syahril berharap masyarakat, terutama yang memiliki minat menjadi guru, untuk mengikuti rekrutmen PPG Prajabatan. Dengan besarnya partisipasi publik terhadap program itu, maka akan semakin memperbanyak jumlah kehadiran guru baru di Indonesia.
Dengan demikian, ketersediaan guru dalam jangka panjang akan terpenuhi sekaligus memperluas penyebaran agar lebih merata, terutama pada daerah-daerah yang selama ini kekurangan pendidik. Saat ini, pemerintah sedang mengejar angka 40 ribu guru baru.
Baca juga: Bupati Donggala: Meski dihapus, guru honorer diminta tetap bekerja
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022