untuk membahas disabilitas di Asia Pasifik
Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial Tri Rismaharini menyatakan Indonesia akan menjadi tuan rumah pertemuan tingkat tinggi selevel menteri, untuk membahas permasalahan penyandang disabilitas di Asia Pasifik.

Mensos Risma saat ditemui awak media di Jakarta, Selasa mengatakan kegiatan itu direncanakan berlangsung pada bulan Oktober 2022.

"Insya Allah bulan Oktober nanti kita akan menjadi tuan rumah untuk acara High Level Meeting, jadi setingkat menteri untuk membahas disabilitas di Asia Pasifik," ujar Mensos Risma.

Hal ini, menurut Mensos Risma, menjadi suatu langkah maju, mengingat Kementerian Sosial sangat mendukung program kemandirian penyandang disabilitas. Salah satunya program Indonesia Mendengar untuk penyandang tuli.

Baca juga: BUMN pariwisata bantu kaki palsu dukung kemandirian disabilitas
Baca juga: Kemensos terapkan terapi okupasi untuk kemandirian disabilitas

Selain itu, Kemensos menelurkan sejumlah inovasi lainnya yakni memberikan alat penunjang kendaraan roda tiga untuk penyandang disabilitas agar dapat membentuk kemandirian ekonomi. Kemensos juga memberikan tongkat adaptif untuk tunanetra.

"Di beberapa balai-balai kami juga memanfaatkan atau menampung tenaga kerja disabilitas. Bahkan mereka yang membuat dan merakit peralatan-peralatan untuk disabilitas," kata Mensos Risma.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Eksekutif Komisi Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Asia dan Pasifik (ESCAP) Perserikatan Bangsa-Bangsa Armida Salsiah Alisjahbana mengatakan dalam pertemuan tingkat tinggi tersebut membahas sejumlah prioritas seperti aksesibilitas, kesempatan kerja para penyandang disabilitas, perlindungan jaminan sosial, dan program rehabilitasi sosial.

Negara-negara yang akan ikut serta dalam perundingan tersebut akan melakukan final review, menghadapi COVID-19 bagi penyandang disabilitas, kemajuan teknologi maupun inovasi-inovasi yang dapat membantu.

"Tentu kami mengharapkan Indonesia juga sekaligus selain tuan rumah mudah-mudahan bisa juga menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam mencapainya dan inovasi-inovasi terkait program untuk disabilitas," kata Armida.

Baca juga: Sudirman, penyandang disabilitas yang naik haji dari jual pulsa

Baca juga: Kepastian karir perlu untuk penyandang disabilitas

Baca juga: Jamkrindo berdayakan disabilitas dengan pelatihan "public speaking"

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022