Jakarta (ANTARA) - Dalam lima bulan pertama tahun ini, Daerah Otonom Uighur Xinjiang di China barat laut mencatatkan perdagangan luar negeri senilai lebih dari 67,4 miliar yuan (1 yuan = Rp2.217), naik 30,9 persen secara tahunan (yoy).

Bea Cukai Urumqi, ibu kota Xinjiang, menyebut bahwa dari Januari hingga Mei 2022, daerah itu telah melakukan perdagangan dengan 157 negara dan kawasan.

Perdagangan dengan negara-negara di sepanjang Sabuk dan Jalur Sutra meningkat 39,6 persen (yoy) menjadi 61 miliar yuan, berkontribusi 90,6 persen dari total impor dan ekspor daerah itu.

Sementara itu, perdagangan dengan para anggota Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP) mencapai 4,3 miliar yuan, naik 28,2 persen (yoy).

Selama periode tersebut, Kirgizstan masih menjadi mitra dagang terbesar Xinjiang, dengan nilai perdagangan lebih dari 23 miliar yuan, meroket 425 persen (yoy).

"Kami akan lebih meningkatkan lagi tingkat fasilitasi perdagangan, memangkas biaya perusahaan perdagangan, dan mengambil langkah-langkah praktis untuk mendorong pengembangan berkualitas tinggi dalam perdagangan luar negeri Xinjiang," kata Wu Wei, seorang pejabat Bea Cukai Urumqi.


Pewarta: Xinhua
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022