Kuala Lumpur (ANTARA) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur mengaktifkan lagi layanan kekonsuleran secara jemput bola bagi warga negara Indonesia (WNI) yang sempat terhenti karena pandemi COVID-19.
"Selama dua tahun 'terpasung' oleh pandemi, agak susah melakukan jemput bola karena adanya pembatasan. Sekarang setelah diturunkan statusnya, (layanan itu) dimulai lagi," kata Konselor KBRI B Wishnu Krisnamurthi saat ditemui di Kuala Lumpur, Selasa.
Layanan jemput bola merupakan program lama KBRI Kuala Lumpur untuk memfasilitasi WNI di Malaysia. Layanan yang diberikan mulai dari perpanjangan paspor, fasilitas kontrak kerja atas pendataan dan kepastian besaran gaji sesuai standar yang berlaku, dan pendataan WNI secara daring melalui portal peduliwni.kemlu.go.id.
"Kemarin kita sepakat ke Negeri Perak, di Ipoh dan Teluk Intan. Kita komunikasi dengan komunitas Indonesia di sana dan sepakat memberi layanan," ujar dia.
Layanan lain yang diberikan dan menjadi salah satu kebijakan Duta Besar RI untuk Malaysia Hermono adalah pemberian dokumen berupa surat bukti pencatatan kelahiran kepada anak-anak dari WNI yang tidak memiliki dokumen (undocumented).
Menurut Wishnu, setidaknya ada 140 anak yang mendapatkan surat kelahiran melalui layanan jemput bola tersebut. Orang tua mereka bisa membuat Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) di KBRI untuk dipergunakan sekali pulang ke Indonesia.
Dia mengatakan dengan memiliki SPLP kewarganegaraan mereka akan jelas. Saat pulang ke tanah air, mereka bisa mempergunakannya untuk mengajukan Nomor Induk Kependudukan (NIK) di Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) di Kementerian Dalam Negeri.
Layanan jemput bola menargetkan sebanyak mungkin WNI di Malaysia dan KBRI telah memetakan lokasi-lokasi yang akan didatangi. KBRI berharap Konsulat Jenderal RI kembali aktif mendatangi WNI di Malaysia.
Sementara itu, Koordinator Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya KBRI Kuala Lumpur Yoshi Iskandar mengatakan jika anak-anak memiliki surat bukti pencatatan kelahiran, maka akses pendidikan menjadi terbuka.
Pada Sabtu (18/6), KBRI Kuala Lumpur memberikan layanan jemput bola bagi 157 pekerja migran Indonesia (PMI) di Ipoh, Negeri Perak, dengan mendatangi pabrik-pabrik elektronik dan perkebunan tempat mereka bekerja.
Dari 157 PMI, sebanyak 71 orang bekerja di pabrik elektronik UNISEM Sdn Bhd, 43 orang bekerja di pabrik elektronik Salutica Allied Solution Sdn Bhd dan 43 orang bekerja di perkebunan Kuala Lumpur Kepong Berhad.
Layanan jemput bola itu adalah bentuk inisiatif KBRI Kuala Lumpur untuk memberikan perlindungan bagi WNI yang tinggal dan bekerja di wilayah akreditasi KBRI Kuala Lumpur yang lokasinya cukup jauh dari KBRI.
Baca juga: PMI asal Aceh diduga disiksa majikan selama 8 tahun di Malaysia
Baca juga: Sosial media KBRI Kuala Lumpur dipalsukan
Baca juga: KBRI Kuala Lumpur gelar Promosi Terpadu di Malaka
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022