Beijing (ANTARA News) - Perdana Menteri China Wen Jiabao mengatakan utang pemerintah "secara keseluruhan aman dan terkendali" dan proyek-proyek penting akan terus mendapat pendanaan untuk menghindari "risiko sistemik", kata media negara Senin.

Ledakan pinjaman dalam beberapa tahun belakangan ini telah menambah kekhawatiran sehingga pemerintah setempat, yang banyak meminjam untuk membangun jalan, jembatan dan gedung apartemen mewah, akan gagal bayar utang jika ekonomi terbesar kedua itu melambat, lapor AFP.

Kantor auditor China mengatakan sebelumnya bulan ini bahwa pihaknya telah mengungkap 530,9 miliar yuan (84 miliar dolar) dana yang disalahgunakan yang melibatkan utang permerintah lokal.

Hal itu sebanding dengan sekitar 10,7 triliun yuan utang pemerintah lokal pada akhir 2010 -- atau seperempat produk domestik bruto China pada 2010 -- namun para analis yakin angka sebenarnya mungkin lebih tinggi.

"Sekarang ini keseluruhan utang pemerintah kami aman dan dapat dikendalikan," kata Wen pada konferensi kerja keuangan pemerintah awal bulan ini, menurut Harian Rakyat, corong Partai Komunis yang berkuasa.

"Kami membahas penanganan utang pemerintah lokal secara serius.

Melalui pembersihan dan regulasi, kecenderungan perluasan wahana investasi telah secara efektif dijinakkan."

Pemerintah lokal, yang tidak diizinkan meminjam langsung dari bank, telah mendirikan ribuan wahana investasi untuk mendanai infrastruktur dan proyek-proyek lain.

Namun terdapat kekhawatiran bahwa upaya Beijing untuk menjinakkan inflasi dan harga properti dengan membatasi pinjaman dan menaikkan suku bunga dapat memicu gagal bayar utang luas dan menggoyahkan perekonomian raksasa itu.

Para pembuat kebijakan sudah mulai mengendurkan pembatasan pinjaman namun mengindikasikan mereka akan bergerak lamban untuk membuka katup kredit untuk menghindari inflasi menyala kembali, yang mencapai 6,5 persen lebih dari tiga tahun Juli silam.

"Kami perlu secara aktif menyelesaikan risiko keuangan namun juga memastikan pendanaan untuk proyek-proyek besar yang sedang dibangun," kata Wen.

"Kami harus tak segampang menginjak rem." (K004)

Penerjemah: Kunto Wibisono
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2012