Amman (ANTARA News) - Yordania pada Senin mengatakan, akan menaikkan tarif listrik pada minggu ini antara sembilan hingga 17 persen untuk mengimbangi kerugian yang disebabkan oleh pengurangan pasokan gas dari Mesir.
"Peningkatan antara sembilan sampai 17 persen akan mulai diberlakukan pada Rabu terhadap konsumen yang menggunakan listrik 600 kilowatt lebih/jam per bulan," kata Komisi Pengaturan Listrik, lapor AFP.
"Mereka yang mengkonsumsi sampai 600 kilowatt/jam per bulan, atau 92 persen dari (6,5 juta) populasi, tidak akan terpengaruh kenaikan," katanya dalam sebuah pernyataan.
Namun, ekonom Yusef Mansur mengatakan, ia memperkirakan kecil kemungkinan mayoritas penduduk akan menjadi bebas terhadap kenaikan tarif listrik.
"Saya tidak berpikir bahwa angka 92 persen akurat. Konsumsi dan permintaan listrik bervariasi secara musiman. Saya tidak berpikir mereka (komisi) memiliki kemampuan untuk menghitung persentase tersebut," kata Mansur kepada AFP.
Pipa yang menyalurkan gas alam Mesir ke Yordania dan Israel telah menjadi target serangan berulang-ulang selama setahun terakhir.
Gas Mesir mencakup 80 persen dari kebutuhan produksi listrik Yordania -- 6,8 juta meter kubik per hari.
Yordania mengalami kerugian akibat serangan sekitar 1,5 miliar dolar AS pada 2011, menurut komisi.
Kerajaan sedang mempelajari prospek mengimpor gas alam cair dari Qatar, yang memiliki cadangan gas ketiga terbesar di dunia. (A026)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2012