Bila di Filipina melahirkan Jose Rizal, ada banyak pembawa terobosan di Indonesia. Ada Natsir, Soedjatmoko atau Sutan Takdir Alisjahbana"
Jakarta (ANTARA News) - Mantan Perdana Menteri Malaysia, Dato' Seri Anwar Ibrahim menyatakan bahwa dia adalah pemerhati Indonesia terutama dalam perkembangan demokratisasi.
"Bila di Filipina melahirkan Jose Rizal, ada banyak pembawa terobosan di Indonesia. Ada Natsir, Soedjatmoko, atau Sutan Takdir Alisjahbana," kata Anwar dalam pidato kebudayaan bertema Kepemimpinan Dalam Dinamika Ekonomi Politik" di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Senin malam (30/1).
Anwar juga mengaku sangat menyukai puisi.
Membahas soal perubahan dan terobosan di Indonesia, Anwar mengakui keunggulan Indonesia dalam memunculkan demokrasi yang pernah tenggelam.
"Perubahan di Indonesia, walaupun memiliki banyak tantangan, namun dapat memunculkan demokratisasi," kata Anwar diiringi tepuk tangan penggemar dan pendengar pidatonya.
Menurut Anwar, tantangan terbesar Indonesia dalam mewujudkan demokrasi adalah sulitnya melebarkan jaringan ideologi.
Upaya memperlebar keideologian ini --Anwar menyebutnya dengan kepahaman-- sangat diperlukan Indonesia. "Supaya tidak mudah disogok atau dikorbankan karena kepentingan-kepentingan yang bertentangan dengan cita-cita Indonesia," sambungnya.
Anwar menambahkan, keteguhan politik ini penting karena menyangkut moral dan akhlak.
"Tidak ada itu, demokrasi bisa hilang," katanya lagi.
Pidato Anwar di Taman Ismail Marzuki juga sempat disambut dengan pembacaan beberapa puisi oleh Taufik Ismail dan sekapur sirih dari Dewan Direktur Center for Information and Development Studies (CIDES), Rohmad Hadiwijoyo.
Acara yang dihadiri ratusan pendengar yang salah satunya adalah tokoh Muhammadiyah Dien Syamsudin itu adalah agenda terakhir dari serangkaian program kunjungan Anwar Ibrahim di Indonesia.
M048
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2012