Medali itu laku terjual dengan harga 103,5 juta dolar AS (Rp1,53 triliun) pada lelang yang digelar bertepatan dengan Hari Pengungsi Sedunia pada Senin (20/6).
Seluruh hasil lelang akan diserahkan kepada Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) untuk membantu anak-anak yang terusir dari rumah mereka di Ukraina, kata Heritage Auctions, penyelenggara lelang itu di New York, dalam sebuah pernyataan.
Surat kabar tempat Muratov bekerja, Novaya Gazeta, kerap mengkritik tajam Presiden Vladimir Putin dan pemerintahannya.
Koran itu menangguhkan kegiatan mereka di Rusia pada Maret setelah diberi peringatan oleh pemerintah terkait reportase peperangan di Ukraina.
Tekanan terhadap media-media liberal Rusia terus terjadi di bawah pemerintahan Putin yang menjabat sejak 1999. Tekanan itu kian meningkat setelah Moskow mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari.
Muratov sendiri pernah diserang dengan cat merah pada April.
Media-media arus utama dan organisasi-organisasi yang dikendalikan negara secara ketat mengikuti bahasa yang digunakan oleh Kremlin untuk menggambarkan konflik dengan Ukraina.
Menurut pemberitaan media AS, medali Muratov memecahkan rekor lelang medali Nobel yang pernah diselenggarakan sebelumnya. Hasil lelang tertinggi sebelumnya hanya mencapai angka kurang dari 5 juta dolar AS (Rp74,04 miliar).
“Medali ini tidak seperti lelang mana pun hingga saat ini,” kata Heritage Auctions dalam pernyataannya sebelum lelang.
“Tuan Muratov, dengan dukungan penuh dari staf Novaya Gazeta, memberi kami kesempatan untuk melelang medalinya, bukan sebagai koleksi namun sebagai kegiatan yang dia harapkan akan berdampak positif pada kehidupan jutaan pengungsi Ukraina.”
Muratov adalah salah satu pendiri Novaya Gazeta pada 1991. Dia memenangkan Nobel Perdamaian 2021 bersama Maria Ressa dari Filipina atas “upaya mereka menjaga kebebasan berekspresi, yang merupakan prasyarat bagi demokrasi dan perdamaian abadi.”
Dia mendedikasikan Hadiah Nobel-nya kepada enam orang jurnalis Novaya Gazeta yang telah terbunuh sejak 2000, termasuk Anna Politkovskaya, yang mengkritik perang Rusia di Chechnya dan ditemukan tewas pada 2006 di elevator gedung apartemennya di Moskow.
Muratov juga berjanji menyumbangkan hadiah 500.000 dolar AS yang diterimanya ke badan-badan amal.
Sumber: Reuters
Baca juga: Peraih Nobel Perdamaian Desmond Tutu wafat pada usia 90 tahun
Baca juga: Peraih Nobel Perdamaian Malala Yousafzai menikah
Baca juga: Peraih Nobel Perdamaian Desmond Tutu wafat pada usia 90 tahun
Penerjemah: Aria Cindyara
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022