Havana (ANTARA News) - Sesudah saudaranya memimpin Kuba selama hampir lima dasawarsa, Presiden Raul Castro mengumumkan pada ajang Partai Komunis Kuba Minggu bahwa masa jabatan politis akan dibatasi hingga 10 tahun -- bahkan dirinya sendiri.

"Kita dapat memulai mengimplementasikan ini dengan perlahan tanpa menunggu reformasi konstitusional" yang secara legal perlu, kata presiden, 80, kepada konferensi khusus yang mencoba memberi tenaga partai yang sudah memerintah negara pulau itu tanpa tentangan selama lima dasawarsa, namun mendapat tekanan agar mempercepat laju perubahan, lapor AFP.

Presiden Raul Castro, mantan kepala pertahanan, memerintah Kuba sejak ikon revolusi Fidel Castro, kini 85, menyingkir karena krisis kesehatan pada 2006.

Meskipun Raul Castro telah mengumumkan rencana pembatasan masa jabatan pada April 2011, hal ini menjadikannya resmi merupakan pembuka mata di negara yang telah dipimpin Fidel Castro selama bertahun-tahun.

Gagasan itu dimaksudkan untuk memulai generasi pemimpin komunis muda kepada siapa kaum tua revolusioner ingin mewariskan rezim partai tunggal Amerika satu-satunya, memproyeksikannya ke depan. Pada saat ini Kuba tidak memiliki pewaris politis yang ditunjuk ketika generasi tua tiada lagi.

Pertemuan tersebut dimaksudkan untuk membuat keputusan atas hampir 100 proposal, termasuk seruan agar membuka kepemimpinan partai bagi kaum muda, wanita dan kaum kulit hitam dan agar mengizinkan kaum homo untuk mengabdi secara terbuka dalam pemerintahan, partai dan militer.

Meskipun Amerika Serikat telah mendesak negara tetangganya itu, tahun ini maupun tahun berselang, agar terbuka secara politis, puluhan tahun embargo ekonomi AS tidak membuahkan hasil.

Presiden, dalam pidatonya, menggarisbawahi bahwa Kuba dikepung musuh-musuhnya dan mengesampingkan sistem multipartai manapun.

"Menginggalkan prinsip satu partai gampangnya berarti akan mengarah semata-mata pada melegalisasikan partai atau partai-partai AS, di tanah kita," tandasnya. "Kita sedang mempertahankan sistem satu partai terhadap hasutan dan politik uang," kata Raul Castro kepada pengikut partai yang setia.

Raul Castro menjadi presiden pada 2008 sesudah Fidel sakit, dan baru tahun lalu mengemban kepemimpinan Partai Komunis dari saudaranya.

Terdapat 800,000 anggota terdaftar partai itu di sebuah negara dengan 11,2 juta penduduk.

Raul Castro, yang telah mengecam "metode birokratis" partai itu juga berupaya untuk memisahkannya dari pemerintah, teryakinkan bahwa campur tangan partai telah merongrong kerja pemerintah. Dan dia mengulangi kembali rencana yang sering kali diulangi soal perang melawan korupsi.

Raul castro menyelenggarakannya karena Kongres Partai VI tahun lalu dikhususkan seluruhnya untuk proposal bagi reformasi dan memodernisasikan sistem ekonomi gaya Soviet pulau itu, yang telah terjerumus ke dalam krisis sejak runtuhnya Uni Soviet.

Melalui reformasi, warga Kuba sudah diperbolehkan untuk membuka bisnis kecil, membeli dan menjual rumah dan mobil di pasar swasta untuk pertama kalinya, yang juga dimaksudkan untuk mengurangi birokrasi yang dilakukan negara. (K004)

Penerjemah: Kunto Wibisono
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2012