"Paket bantuan tersebut dapat dimanfaatkan umat Hindu untuk keperluan pembangunan dan renovasi rumah ibadah," ujar Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama Komang Sri Marheni, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Untuk keberagaman bentuk rumah ibadah umat Hindu, Sri Marheni meminta agar umat membangun rumah ibadah dengan mempertahankan kearifan lokal.
Baca juga: Kemenag targetkan pembangunan sekolah berbasis Hindu di tiap provinsi
Ia mencontohkan umat Hindu Bali membangun Pura, Hindu Kaharingan membangun Balai Basarah, Hindu Jawa membangun Pura atau Sanggar Pamujan. Begitu pula dengan Hindu etnis lainnya agar tetap menjaga warisan dan budaya leluhur.
Sri Marheni berharap bantuan dapat dimanfaatkan secara baik dan efisien, serta menjadikan rumah ibadah sebagai pusat pengembangan kualitas SDM Hindu.
"Saya berharap bantuan ini dimanfaatkan secara bijak, dan umat menjadikan rumah ibadah sebagai pusat pengembangan pengetahuan dan spiritualitas generasi Hindu," katanya.
Baca juga: Kemenag gelontorkan beasiswa Rp3,9 miliar bagi guru-dosen agama Hindu
Di sisi lain, Sri juga mendorong pegawai bimbingan masyarakat Hindu, penyuluh agama Hindu, guru agama Hindu, serta lembaga agama dan keagamaan Hindu untuk saling menguatkan dan mendukung setiap Program Prioritas Kementerian Agama.
"Jangan pernah ragu untuk belajar dengan setiap perkembangan teknologi dan setiap hal yang baru, adaptasikan dengan diri sendiri sebagai bekal pengembangan kompetensi untuk melahirkan inovasi dalam pelayanan," katanya.
Baca juga: Menag dorong umat Hindu-Budha siapkan agenda keagamaan secara global
Menurut dia, pengembangan kompetensi yang bisa diikuti dalam menyeimbangkan perkembangan zaman di antaranya mengembangkan literasi membaca, peningkatan pengetahuan komunikasi yang baik, pengembangan moral dan kepribadian, hingga penguasaan teknologi informasi.
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022