Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta agar anak muda ikut serta menghapuskan gap atau kesenjangan antarkelas di masyarakat.
Dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Kota Malang, Jawa Timur, Senin, LaNyalla mengatakan bahwa kesenjangan antarkelas masyarakat di Indonesia merupakan tantangan besar saat ini.
"Ketidaksetaraan memengaruhi semua segmen masyarakat. Banyak yang dirugikan akibat hal itu, termasuk kaum muda," kata LaNyalla.
Baca juga: Ketua DPD terima mandat kembalikan UUD 1945 hasil proklamasi
Menurut LaNyalla, diperlukan investasi sumber daya manusia (SDM) yang memadai dengan memberikan pendidikan tentang paradigma kebangsaan. Oleh karena itu, ia mengapresiasi pelaksanaan Forum Anak Muda Youth 20 (Y-20) Pra KTT Ke-4 yang dibuka di Manokwari, Papua Barat.
"Gelaran forum tersebut mampu memberikan gagasan dan terobosan yang diperlukan anak muda untuk pengembangan diri, namun tetap berpijak pada sikap egaliter dan terbuka," papar dia.
Dia mengatakan fakta di lapangan menunjukkan bahwa para pemuda merupakan kelompok yang rentan dan mudah terpengaruh. Hal ini sangat bergantung pada tempat para pemuda tersebut tinggal.
Baca juga: Ketua DPD ingin bumikan semboyan Ki Hajar Dewantara
Menurutnya, banyak potensi yang sesungguhnya dimiliki para pemuda, namun tidak mampu dikembangkan dan digali, bahkan tidak dapat dipupuk hingga menjadi suatu kelompok yang produktif.
"Anak muda juga rentan dengan serangan psikologis yang disebabkan oleh tingginya gap atau kesenjangan baik sosial, pendidikan, kemampuan, pengalaman, popularitas, dan lain-lain," katanya.
Baca juga: Ketua DPD sebut pengentasan kemiskinan harus secara fundamental
Melalui Forum Y-20 LaNyalla memberikan dorongan kepada anak-anak muda untuk memiliki tempat berekspresi seperti komunitas, forum, grup, organisasi, kelompok atau sejenisnya sebagai tempat bereksperimen dan memacu prestasi.
"Populasi anak muda sangat besar. Potensi ini sebenarnya bisa menjadi kekuatan hebat untuk mendorong pembangunan, transformasi sosial, dan ekonomi. Syaratnya mereka harus diberikan keterampilan, pengetahuan, dan peluang untuk berkembang," katanya.
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022