Kelompok gerilyawan itu telah setuju untuk bertemu, yang akan jatuh tempo dalam beberapa pekan mendatang, pada saat berusaha untuk membangun satu kantor permanen di Qatar.
"Bahkan jika kantor Taliban didirikan di Qatar, kami jelas akan mengejar upaya lain di kawasan, termasuk Arab Saudi dan Turki," kata BBC mengutip seorang pejabat senior pemerintah di Kabul.
"Arab Saudi telah memainkan peran penting di masa lalu. Kami menghargai itu dan berharap untuk melanjutkan dukungan dan kontak dengan Arab Saudi dalam melanjutkan proses perdamaian," katanya.
Taliban sejauh ini menolak untuk berunding dengan pemerintah Kabul.
Pada awal bulan ini, juru bicara Taliban Zabiullah Mujahid mengatakan, gerakan itu siap untuk memulai kembali proses perdamaian.
Dia menambahkan, bagaimanapun, langkah itu tidak berarti "penolakan jihad" atau "penerimaan konstitusi pemerintah antek di Kabul." (H-AK)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2012