"FSI terbukti berhasil meningkatkan kolaborasi semua pemangku kepentingan industri kuliner tanah air yang sempat terdampak pandemi COVID-19," ujar Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf , Henky Hotma Parlindungan Manurung, di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Senin.
Henky Hotma Parlindungan Manurung menjelaskan, FSI 2022 mencari bisnis kuliner yang menginspirasi dan berkembang dengan orientasi keseimbangan antara keberlanjutan, dampak sosial, dan profitabilitas.
Sebelum Demoday, seluruh peserta yang mendaftar terlebih dahulu melalui proses panjang sejak pendaftaran dibuka Maret 2022. Tahapan selanjutnya yaitu seleksi administratif, mentoring, kurasi dan pengumuman lolos Demoday.
Kegiatan Demoday pada tahun ini berhasil memilih 69 brand atau sekitar 138 peserta yang terdiri dari 37 brand food manufacture, 15 brand food service, dan 17 brand gabungan dari keduanya.
"Kami menilai produk-produk kuliner yang dihasilkan finalis FoodStartup Indonesia 2022 terus mengalami peningkatan kualitas usaha," katanya.
Ia menambahkan, FoodStartup Indonesia memilih sejumlah peran salah satunya adalah mendukung rantai pasok industri melalui akses pembiayaan, distribusi dan pemasaran produk subsektor kuliner.
"Penguatan ekosistem kuliner sangat dibutuhkan agar proses pemulihan industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berjalan secara komprehensif," ungkap Henky Hotma Parlindungan Manurung.
Beberapa investor yang hadir dalam Demoday FSI tahun ini berasal dari kategori Fintech, dan Venture Capital. Selain investor, FSI 2022 juga menghadirkan berbagai narasumber dan mentor dalam sesi seminar serta coaching yang dilakukan bagi masing-masing finalis.
Kehadiran berbagai narasumber dan mentor dalam Demoday dapat mempertajam aspek soft skill dan hard skill peserta atas bisnis yang sedang dijalankan.
Co-Founder FoodStartup Indonesia Bonnie Susilo mengungkapkan, konsistensi FSI telah memberikan dampak besar dalam mendukung perkembangan subsektor kuliner tanah air.
Menurutnya, rangkaian kegiatan FoodStartup Indonesia juga telah menjadi brand dan prestise bagi pelaku bisnis kuliner skala UKM di Indonesia.
"Perlu disampaikan, FSI telah membawa dampak yang signifikan dalam mempercepat kemandirian UKM pangan dan agroindustri Indonesia. Kemandirian ini dilakukan melalui pengembangan sumber daya manusia yang terampil, solid serta bisnis yang berkelanjutan," ujarnya.
Sampai dengan enam tahun penyelenggaraannya, FSI telah memberikan kontribusi bagi subsektor kuliner. Tercatat sekitar 25 ribu pelaku ekonomi kreatif kuliner terlibat dan sekitar 3.200 pitchdeck usaha dibangun serta Rp65 miliar dana investasi bergulir.
Pewarta: Naufal Fikri Yusuf
Editor: Slamet Hadi Purnomo
Copyright © ANTARA 2022