NU Expo di Grand City Surabaya yang dibuka resmi Wakil Presiden Boediono menyedot ribuan pengunjung serta ratusan pengusaha dari kalangan Nahdlatul Ulama dan pengusaha dari luar negeri, ujar Muhamad, pejabat Salam World kepada ANTARA London, Senin.
Salam Word menempati dua stand dengan dekorasi yang atraktif terpampang foto besar prosesi penandatanganan kerja sama NU dan Salam World di Istanbul, antara Ketua PB NU KH. Said Agil Siradj dan Chairman Salam World, Abdul Vakhed Niyazov.
Muhamad mengatakan, Wakil Presiden Indonesia Boediono sempat berkunjung ke stand Salam World dan menanyakan tentang area kerja Salam World.
Mohamad Arief, penjaga stand Salam World menjelaskan perusahaan yang merupakan jejaring sosial Islam pertama di dunia, bermarkas di Istanbul dan dalam waktu tidak lama lagi akan membuka kantor di Jakarta.
Para pejabat yang mengikutinya berharap pembukaan kantor bisa dilaksanakan segera, sehingga menyerap tenaga kerja nasional.
Sementara itu, pengunjung yang terkesan dengan rencana yang akan dilakukan Salam World dan banyak bertanya berbagai hal yang terkait dengan jejaring sosial mulai target, sumber dana, hingga prediksi kemampuannya menyaingi jejaring sosial yang sudah ada.
Pengunjung berharap Salam World dapat segera mengeluarkan produknya yang berkualitas dan tidak kalah dengan Facebook.
"Saya senang melihat usaha ini. Tapi saya kira tidak bisa main-main karena bersaing dengan produk dari Amerika Serikat. Kualitas produk dipertaruhkan. Perlu bukti bahwa Salam World bisa mengalahkan Facebook," ujar seorang pengunjung.
Selain pertanyaan umum ada juga pertanyaan khusus. Berapa pebisnis yang datang, misalnya, mulai menanyakan apakah nantinya ada lahan untuk iklan di Salam World.
Bahkan ada orang tua yang berharap agar "game" yang ada dalam Salam World dapat memberikan rasa aman bagi orang tua, sekaligus mencerahkan pikiran anak-anak.
Salam Sulaimanov, salah seorang koordinator Salam World yang datang dari Kuala Lumpur mengaku senang dengan antusiasme publik terhadap Salam World.
Meskipun banyak pertanyaan dan aneka komentar, namun semua itu menunjukkan adanya kebutuhan lahirnya sebuah jejaring sosial berwarna Islam. "Mereka akan mendapatkan semua jawabannya setelah `launching` pada Juni mendatang," katanya.(ZG)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2012