rencana penambahan sekolah baru hanya satu unit saja
Kota Bogor (ANTARA) - Komisi IV DPRD Kota Bogor mendorong pemerintah setempat menambah dua pembangunan sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) negeri terpadu pada tahun ini dari rencana semula hanya satu sekolah, sehingga berjumlah tiga sekolah.

Ketua Komisi IV DPRD Kota Bogor, Karnain Asyhar, di Kota Bogor, Senin, mengatakan penambahan SD dan SMP negeri terpadu diperlukan untuk mengejar kekurangan 10 sekolah dari 30 sekolah yang dibutuhkan untuk menampung lebih banyak siswa-siswi di sekolah negeri.

“Sejauh ini kan rencana penambahan sekolah baru hanya satu unit saja di Kayumanis. Nah kami meminta agar ada penambahan dua unit lagi selain Kayumanis,” ujar Karnain.

Menurutnya, selain jangka pendek dengan perbaikan sekolah yang rusak, DPRD berharap jumlah pembangunan SD dan SMP negeri baru tahun ini diperbanyak akan lebih cepat memberi solusi kepada masyarakat untuk dapat lebih banyak belajar di sekolah negeri.

Baca juga: Kabupaten Bekasi berencana perbaiki 120 sekolah rusak tahun 2023
Baca juga: DPRD pertanyakan anggaran minim untuk renovasi sekolah di DKI

DPRD Kota Bogor, kata Karnain, mendorong penambahan dua sekolah SD dan SMP negeri terpadu dimasukkan ke dalam perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bogor tahun 2022.


Sebelumnya Komisi IV DPRD Kota Bogor juga menyebutkan hingga tahun 2022 ini terdapat lebih kurang 200 bangunan sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Bogor membutuhkan perbaikan.

Dari ratusan sekolah rusak itu, dua di antaranya roboh pada akhir tahun 2021 hingga awal 2022. Pada Kamis (16/9/2021) atap dua bangunan ruang kelas sekolah SDN Otista di Jalan Otista 78, Kecamatan Bogor Tengah ambruk dan sejumlah bagian bangunan lain di sekolah tampak telah rapuh.

Kemudian pada Senin (28/3) SDN Ciheulet 1 dan 2 di Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur terdapat dua kelas ambruk dua ruang kelas lain di sampingnya rusak berat.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Bogor, Said Muhammad Mohan menambahkan, selain banyak sekolah rusak dan jumlah kebutuhan SD dan SMP negeri yang belum tercukupi, sebaran sekolah yang ada pun belum merata.

Baca juga: Tiga ruangan SD di Rengasdengklok Karawang-Jabar ambruk

Baca juga: Kemendikbud: Perbaikan sekolah akibat bencana bisa gunakan BOS

Mohan yang merupakan anggota panitia khusus (Pansus) RPJMD tahun 2022 Kota Bogor menilai pembangunan sekolah tingkat dasar dan menengah pertama baru akan membantu memberi lebih dekat anak-anak bersekolah.

"Kan sebaran sekolahnya kurang banyak, kita minta tambahan sekolah baru. Di RPJMD (yang berjalan) itu satu unit, pasti yang di Kayumanis. Nah kita tidak sepakat, waktu itu ketua pansusnya menyatakan bahwa ini tidak bisa (perlu ditambah),” kata Mohan.

Mohan menerangkan bahwa Bappeda Kota Bogor sudah sepakat terkait penambahan jumlah unit sekolah baru.

Ia pun mengungkapkan bahwa kajian pendidikan dan sebaran sekolah sudah ada dan sudah selesai dilakukan oleh Bappeda Kota Bogor dengan hasil yang menjelaskan bahwa di Kota Bogor perlu ada 30 unit sekolah, sedangkan jumlah sekolah saat ini baru 20 unit.

Mohan pun meminta hasil kajian tersebut dipertimbangkan dalam perubahan RPJMD Kota Bogor tahun ini.

“Untuk dua unit sekolah baru kata mereka (Pemkot) tahun in selesai. Makanya kita dorong agar dua unit baru ini bisa diekspose saat perubahan APBD 2022 nanti,” katanya.


Baca juga: YAPPIKA soroti ruang kelas SD rusak di Indonesia meningkat

Pewarta: Linna Susanti
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022