Wina (ANTARA News) - Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) Rabu memutuskan mempertahankan pagu produksi minyak mentahnya pada tingkat 28 juta barel per hari, dalam upaya 'mendinginkan' harga minyak yang tinggi, yang dipicu oleh ketegangan di negara-negara produsen utama, seperti Iran dan Nigeria. Berikut sebagian poin-poin utama komunike yang dikutip AFP dari publikasi yang dibagikan seusai pertemuan tingkat menteri OPEC. Poin pertama mengenai pasar, telah dilakukan tinjauan pasar minyak, di mana konferensi berpendapat bahwa kinerja ekonomi dunia masih tetap kuat. Konferensi juga mencatat bahwa meski semua indikator menunjukkan bahwa pasar secara fundamental dengan suplai minyak mentah yang aman dan bahwa cadangan-cadangan minyak komersial di negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) pada tingkat tinggi, harga minyak mentah dunia tetap mudah berubah, terutama didorong oleh berbagai faktor geopolitik dan juga kekhawatiran seputar kekurangan pasokan di masa datang. Faktor-faktor tersebut dipengaruhi meningkatnya aktivitas di pasar-pasar berjangka dan pola yang tidak nyambung antara tingkat cadangan komersial dan harga, yang telah menjadi kenyataan sejak 2004. Poin kedua, meskipun tinjauan pasokan dan permintaan saat ini dan mengingat kekhawatiran geopolitik yang terjadi saat ini, konferensi memutuskan mempertahankan pagu produksi OPEC saat ini pada tingkat 28 juta barel per hari untuk saat-saat ini, dalam upaya memberikan dukungan agar pasar lebih stabil dan pertumbuhan ekonomi global kuat. Selain itu, mempertahankan harga pada tingkat wajar bagi para produsen maupun konsumen. Poin ketiga, konferensi menyepakati terus melakukan monitoring perkembangan pasar dan mengambil langkah yang cepat dan tepat, pada saat kebutuhan meningkat. Konferesni juga membahas pertemuan luar biasa di Venezuela pada 1 Juni mendatang. Selain itu, konferensi juga memutuskan bahwa pertemuan biasa mendatang akan diadakan pada 11 September di Wina. (*)
Copyright © ANTARA 2006