Berlin (ANTARA News) - Mantan kapten Timnas Jerman, Michael Ballack, kemungkinan tidak memiliki masa depan di Bayer Leverkusen setelah ketua eksekutif, Wolfgang Holzhaeuser, mengatakan bahwa pihaknya sedang bersiap untuk menjual sang pemain sebelum bursa transfer ditutup pada Selasa (31/1).
Ballack (35) hanya menghuni bangku pemain cadangan Leverkusen saat timnya bermain imbang 1-1 dengan Werder Bremen di ajang Liga Jerman, dan hari-harinya di Bayer sudah dapat dihitung, di mana kontraknya akan habis pada akhir musim ini, lapor AFP.
Meskipun ia memainkan 14 pertandingan dari 18 pertandingan liga Leverkusen pada musim ini, ia hanya tampil penuh pada lima pertandingan, dan Ballack, yang telah melakukan 98 penampilan untuk timnas, sudah akrab dengan bangku pemain cadangan Bayer.
Untuk membuat situasi semakin sulit, Holzhaeuser sendiri memiliki hubungan tidak bagus dengan agen Ballack, Michael Becker, dan dengan akan berakhirnya bursa transfer pada Selasa malam, transfer di masa-masa menjelang penutupan bursa tentu merupakan suatu hal yang menyulitkan.
"Jika ada klub melaporkan ada ketertarikan terhadap Michael Ballack, kemudian kami juga akan mengizinkan untuk membicarakan mengenai masalah itu," kata ketua Bayer tersebut kepada harian Jerman, Sky Sports.
"Baik Michael dan klub ini merupakan pihak profesional, dan kami semua sanggup untuk menanganinya pada tiga bulan ke depan (jika kepindahan Ballack tidak terwujud)."
Holzhaeuser semakin menyudutkan Ballack pada Jumat, ketika ia berkata bahwa perekrutan Ballack pada Juli 2010 bukanlah kesuksesan bagi Leverkusen, yang akan menantang Barcelona di babak 16 besar Liga Champion pada 14 Februari.
"Ini adalah poin yang harus kami akui, semua hal telah dipertimbangkan, setelah 20 bulan, beberapa hal tidak berlangsung dengan baik," ujarnya pada Cologne Express.
Setelah kontraknya di Chelsea habis dua tahun silam, Ballack kembali ke Leverkusen setelah menghabiskan empat tahun di London, namun ia kerap mendapat masalah karena cedera dan keberuntungan yang buruk.
Cedera pergelangan kaki ketika bermain untuk Si Biru di final Piala FA pada Mei 2010 telah membuat dirinya absen di Piala Dunia Afrika Selatan, dan kemudian ia menderita patah kaki saat memainkan laga ketiganya untuk Leverkusen pada September di tahun yang sama.
Ia terakhir kali bermain di timnas pada Maret 2010, dan pelatih timnas, Joachim Loew, mengatakan Ballack tidak memiliki masa depan di timnya.
Ballack mulai bermasalah dengan para petinggi Bayer setelah ia menunjukkan secara terbuka ketidaksukaannya karena diganti, setelah bermain selama 60 menit ketika Leverkusen menang atas Mainz pada akhir pekan silam.
"Kami seharusnya mengharapkan lebih dari perspektif olahraga, dan kami tentu saja mengharapkan lebih darinya," kata Holzhaeuser.
"Ia sebaiknya berpikir mengenai tingkah lakunya dengan rasa hormat pada klub."
Tensi ketegangan antara Ballack dengan pihak klub tidak terlalu mempengaruhi rekan-rekan setimnya.
"Anda harus terbiasa dengannya, terdapat rasa tidak tentram untuk beberapa waktu, namun kami tidak terpengaruh," kata kapten Leverkusen, Simon Rolfes.
Bek Leverkusen, Manuel Friedrich, bahkan lebih sarkastis.
"Hal ini terasa sangat berat di hati, saya tidak dapat tidur selama tiga hari dan saya gembira karena saya bermain selama 90 menit," ucapnya, sambil tersenyum. (RF/I015)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2012