Jambi (ANTARA News) - Provinsi Jambi akan memiliki kebun raya terluas di Indonesia dengan nama Taman Raya Bukit Sari yang luasnya mencapai 425,50 hektare.

"Kebun raya ini terletak di kilometer 12,5 Sungai Bengkal, di antara Kabupaten Tebo dan Kabupaten Batanghari," kata Gubernur Jambi Hasan Basri Agus di Jambi, Minggu.

Pernyataan tersebut disampaikan gubernur usai melakukan pertemuan dengan Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor Mustaid Siregar.

Ia menjelaskan Bukit Sari yang saat ini masih berstatus Taman Wisata Alam itu, jauh melebihi luas Kebun Raya Bogor yang luasnya hanya sekitar 80 hektare.

Melihat potensi ini, gubernur menyatakan akan melanjutkan proses status hutan ini dari taman wisata alam menjadi kebun raya.

Dengan adanya kepastian status tersebut, kata dia taman wisata alam itu akan mendapatkan dukungan, baik dari segi pemeliharaan, pembinaan, dan pendanaan dari pemerintah pusat dan menjadi aset bagi pemerintah daerah.

"Statusnya sebenarnya saat ini belum kebun raya, statusnya akan segera diubah menjadi kebun raya, tetapi harus diproses melalui Menteri Kehutanan dan rekomendasi dari dua bupati," katanya.

Perubahan status itu akan segera diproses, dan akan segera dibuat Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)-nya.

"Sementara Kebun Raya Bogor dan LIPI akan membuat program-program ke depannya," kata Hasan Basri Agus.

Di Bukit Sari terdapat sekitar 500 spesies tanaman asli Jambi yang berguna untuk ilmu pengetahuan, tempat ini dan juga dapat dijadikan wisata alam dan wisata lokal dan nusantara.

Sementara itu, Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor Mustaid Siregar menyatakan Kebun Raya Bogor, dalam hal ini LIPI mempunyai tanggung jawab untuk membina kebun raya di seluruh Indonesia termasuk Kebun Raya Bukit Sari Jambi yang selama ini masih terkendala di status lahan.

"Perubahan status ini akan segera kita selesaikan sehingga kita dapat melanjutkan pembangunan, kalau tidak kita masih terkendala," katanya.

Sementara ini, pemda nantinya akan mengelola langsung kalau sudah jelas status lahannya, dan AMDAL sudah dikerjakan.

"Kebun ini akan dikelola oleh Pemda dan menjadi aset daerah yang didukung oleh pusat, mulai dari pembinaan teknis hingga pendanaan dan infrastruktur sesuai dengan wewenang masing-masing, ujarnya.

Mengenai pendanaan, Mustaid menyatakan bahwa dana yang akan dikeluarkan harus melihat "master plan` yang telah lengkap dengan tahapan-tahapan yang akan dilaksanakan, diperkirakan dana yang dibutuhkan mencapai milaran rupiah.

Walaupun kebun raya ini terletak di Jambi tetapi yang merasakan dampaknya ke depan nanti tidak hanya Jambi tetapi juga pemerintah pusat.

"Tidak hanya masyarakat Indonesia saja yang merasakan manfaatnya tapi juga masyarakat dunia, dan kita tidak bisa membiarkan Pemda berjuang sendiri, pusat juga harus membantu," katanya.

(T.E003/M008)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012