Jadi tugas kami adalah melakukan pembinaan terhadap IKM yang ada supaya apa yang dihasilkan mereka sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh baik itu anggaran pusat, daerah, maupun BUMN

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berupaya mendampingi industri kecil menengah (IKM) dalam negeri agar menghasilkan produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan kementerian/lembaga (KL) melalui anggaran pemerintah pusat, daerah, maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Jadi tugas kami adalah melakukan pembinaan terhadap IKM yang ada supaya apa yang dihasilkan mereka sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh baik itu anggaran pusat, daerah, maupun BUMN," ujar Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kemenperin Reni Yanita saat menghadiri FMB9 secara daring yang dipantau di Jakarta, Senin.

Hal tersebut merupakan implementasi dari kebijakan afirmatif pemerintah melalui Instruksi Presiden Nomor 2/2022 tentang Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri dan Produk Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Koperasi Dalam Rangka Menyukseskan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia pada Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

"Ini kita ambil sebagai tolok ukur bagaimana IKM kita mampu menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan," ujar Reni.

Untuk itu, Reni memaparkan, Kemenperin melakukan pendampingan kepada IKM agar menghasilkan produk yang berdaya saing, dan produk tersebut secara kualitas dapat terjaga, serta dapat memenuhi kuantitas yang diinginkan.

Menurut Reni, hal yang tidak kalah penting adalah keberlanjutan dari bisnis IKM itu sendiri perlu dijaga.

"Jadi, jangan sampai KL belanja di IKM A, lalu tahun depan IKM tersebut sudah tidak berproduksi. Nah ini juga yang kami jaga. Jadi, tugas kami bagaimana pelatihan kami terhadap permasalahan IKM yakni akses bahan baku, akses teknologi, akses kompetensi SDM nya, termasuk pembiayaan dan juga pemasarannya patut kita dukung," ujar Reni.

Selain itu, Kemenperin juga mendorong program kemitraan, yakni bagaimana IKM menjadi bagian dari rantai pasok industri besar, di mana akan ada kegiagan kesesuaian bisnis yang cocok dan terhubung.

"Kami mendorong IKM masuk supply chain dari industri besar. Sehingga apa yang dibutuhkan industri besar ataupun sektor ekonomi lain, supaya komponennya itu bisa dihasilkan IKM," kata Reni.

Baca juga: Kemenperin sebut 22.515 IKM masuk literasi digital

Baca juga: Pemerintah akselerasi penguatan UMKM dan IKM sebagai penggerak ekonomi

Baca juga: Gulirkan Program Desa Devisa, Kemenperin-LPEI genjot ekspor IKM

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022