Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sembilan kejadian bencana alam berlangsung dalam periode angkutan Lebaran 2022.
Sekretaris Utama BMKG Dwi Budi Sutrisno dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi V DPR RI mengenai Evaluasi Angkutan Lebaran 2022 di Jakarta, Senin menyatakan kejadian bencana alam tersebut terkait dengan cuaca ekstrem pada 26 April sampai 10 Mei 2022.
"Kami laporkan ada beberapa kejadian bencana misalkan di kota Cilegon, di Pelabuhan Merak yang terjadi hujan lebat dan angin kencang sehingga posko kesehatan ambruk," kata Dwi.
Kemudian ada beberapa bencana cuaca ekstrem di Bandar Lampung, di Bantul ada hujan deras dan angin kencang dan di kota Yogyakarta.
Baca juga: BMKG kenalkan sistem informasi cuaca maritim dukung mudik laut aman
Baca juga: BMKG siapkan layanan prakiraan cuaca di jalur tol untuk mudik Lebaran
"Ini terjadi karena adanya kumpulan awan di sebelah selatan pulau Jawa, adanya sirkulasi siklonik di Selatan Jawa yang memicu adanya konvergensi, tumbuhnya awan sekitar wilayah Banten," ujar Dwi.
Dalam pelaksanaannya, BMKG telah menyampaikan peringatan dini dua hari ke depan maupun 3 jam sebelum bencana terjadi melalui aplikasi Info BMKG, kanal informasi media sosial dan di laman web.
"Dikaitkan dengan verifikasi peringatan dini persentase keakuratan rata-rata 92,6 persen, akurasi prakiraan cuaca lebaran rata-rata 81 persen," ujar dia.
Selain itu terkait kejadian gempa bumi selama periode angkutan Lebaran Tahun 2022, terdapat empat kejadian gempa bumi dengan magnitudo di atas 5, kemudian di bawah magnitudo 5 ada 256 kejadian, dan gempa yang bisa dirasakan ada 16 kejadian, sehingga tercatat ada 250 kejadian gempa selama angkutan Lebaran.
Baca juga: BMKG dorong percepatan perwujudan Tsunami Ready Community
Baca juga: BMKG pasang PDS ukur frekuensi natural dekat lokasi abrasi Amurang
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022