Pontianak (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Staklim Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat, memprediksi dalam tiga hari ke depan, yakni tanggal 20 hingga 22 Juni, sebagian besar wilayah Provinsi ini berpotensi terjadi hujan ringan, lebat yang disertai kilat/petir dan angin kencang.
“Prakiraan cuaca untuk tiga hari ke depan sebagian di wilayah Kalbar, akan terjadi hujan ringan hingga lebat yang dapat disertai kilat, petir, dan angin kencang berdurasi singkat," kata Prakirawan Staklim Mempawah, Erryka dalam keterangan tertulis diterima di Pontianak, Senin.
Baca juga: BMKG: Kalbar dalam tiga hari ke depan berpotensi hujan ringan-lebat
BMKG Staklim Mempawah mencatat suhu pada 22-33 derajat celsius untuk semua kabupaten/kota di Kalbar, katanya.
"Kemudian pada Selasa (21/6) sebagian besar wilayah Kalbar juga berpotensi hujan ringan, sementara untuk wilayah Kabupaten Ketapang dan Melawi dan sekitarnya berpotensi hujan sedang hingga lebat," ujarnya.
Baca juga: Kalbar berpotensi hujan ringan-lebat sepekan mendatang
Sementara pada Rabu (22/6) sebagian besar wilayah Kalbar juga berpotensi hujan ringan, dan untuk wilayah Kabupaten Ketapang, Mempawah dan Kota Singkawang dan sekitarnya berpotensi hujan sedang hingga lebat, katanya.
Dalam kesempatan itu, dia mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dengan adanya potensi terjadinya hujan yang disertai petir dan kilat, salah satunya tidak berada di bawah pohon saat cuaca buruk.
Baca juga: Kalbar berpotensi hujan disertai petir dan angin kencang
Sebelumnya, Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kayong Utara, Dhoni Brema mengingatkan kepada warga kabupaten itu untuk waspada atau ancaman banjir rob dampak tingginya intensitas hujan dalam beberapa hari ke depan.
"Berdasarkan analisis dan prospek cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG Kalimantan Barat, beberapa wilayah di Kayong Utara diperkirakan akan terjadi hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang, sehingga perlu diwaspadai dampaknya, yaitu terjadinya banjir, genangan, tanah longsor, pohon tumbang, dan lain-lain," katanya.
Baca juga: Kalbar berpotensi hujan intensitas tinggi sepanjang Juli
Sehingga, menurut dia, dalam beberapa hari ini pihaknya bersiap siaga untuk mengantisipasi kemungkinan buruk yang akan terjadi.
"Karena melihat prakiraan cuaca yang selalu hujan setiap harinya ditambah lagi pasang air laut, kedua hal tersebut berpotensi mengakibatkan banjir rob (banjir air pasang) dan banjir dikarenakan genangan air hujan," ujarnya.
Baca juga: Curah hujan tinggi, puluhan rumah warga Kapuas Hulu terendam banjir
Adapun upaya persiapan menghadapi keadaan darurat bencana banjir dan gerakan tanah telah ditentukan area titik kumpul sebagai berikut, yakni penentuan area titik kumpul (tempat pengungsian) di setiap kecamatan se-Kabupaten Kayong Utara, yakni di Kecamatan Sukadana di gedung Istana Rakyat di Sukadana.
Kemudian di Kecamatan Simpang Hilir di Gedung Serba Guna Kantor Kecamatan Simpang Hilir, Kecamatan Teluk Batang di gedung serba guna kecamatan itu, Kecamatan Seponti di gedung eks Puskemas Telaga Arum, Kecamatan Pulau Maya di gedung Pelabuhan Tanjung Satai, dan Kecamatan Kepulauan Karimata di gedung/kantor di setiap Desa.
Pewarta: Andilala
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2022