Penegasan itu disampaikan Menteri Agama Suryadharma Ali usai melepas lomba gerak jalan kerukunan umat beragama di Monas, Minggu. Gerak jalan yang diikuti 20 ribu peserta ini diikuti warga dari wilayah Jakarta, Bogor,Depok,Tangerang dan Bekasi.
Gerak jalan yang dikaitkan dengan puncak Hari Amal Bakti Kementerian agama ke-66 itu mengambil tema "Rukun Umat Beragama, Damai Negeriku".
Hadir dalam acara itu, Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar, Sekretaris Jenderal Bahrul Hayat dan sejumlah pejabat Kemenag, termasuk para tokoh agama dari agama Kristen, Prostentan dan Katolik, Hindu, Budha, Konghucu.
Dalam sambutannya, Suryadharma Alu mengatakan, kerukunan masih menjadi masalah di Indonesia. Sebab itu, harus terus dibina kerukunan di antara umat beragama.
"Perbedaan adalah ciptaan Tuhan, perbedaan adalah fitrah, siapa pun yang tidak menerima perbedaan sama saja melawan ciptaan Tuhan," kata Suryadharma yang juga Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan.
Ia mengatakan perbedaan harus disikapi dengan toleran, saling menghormati, saling menghargai dan jauhkan sikap prasangka dan dugaan terhadap sesama, kita tidak boleh menjelekan satu sama lain.
Suryadharma juga meminta agar para tokoh agama dari berbagai agama untuk terus mensosialisasikan sikap damai, toleran dan menanamkan kepada masyarakat bahwa tindakan kekerasan dengan dalih apapun tidak bisa dibenarkan.
Jika umat di Indonesia bersatu maka akan menjadi kekuatan besar bagi bangsa ini. Tetapi sebaliknya kalau konflik maka pembangunan akan terganggu, karena konsentrasi akan terkuras terus mengatasi konflik dan sulit bekerja untuk menyejahterakan dan memakmurkan rakyat," kata Suryadharma.
(E001)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2012