Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat menargetkan penarikan 13 fasilitas sosial dan fasilitas umum (fasos fasum) dari sejumlah pengembang selama 2022.
"Kita target 13 fasos fasum untuk tahun ini. Kita upayakan bisa mencapai target," kata Kepala Bagian Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekretariat Kota Jakarta Barat (Jakbar), Ziki Zulkarnain saat ditemui di Kantor Wali Kota Jakarta Barat, Senin.
Baca juga: Pemkot Jakbar tarik 96 aset Pemprov DKI dari pengembang
Target itu harus diselesaikan Pemkot Jakarta Barat hingga akhir Desember tahun ini. Sejauh ini, lanjut Ziki, Pemkot Jakarta Barat melalui Tim Pengendalian Pengawasan Pembangunan Wilayah Pemerintah Kotak Jakarta Barat (TP3W) sudah menagih empat fasos fasum.
Fasos fasum itu terdiri dari lahan yang diserahkan pengembang di beberapa kelurahan. Namun, Ziki belum menjelaskan secara rinci lahan dari pengembang yang telah diserahkan itu.
Tercatat PT Trimex Sarana Trisula menyerahkan aset di kawasan kelurahan Rawa Buaya, Yayasan Guang Ji menyerahkan aset di kelurahan Kapuk.
Baca juga: Pemkot Jakbar masih berupaya tagih fasos-fasum DKI dari pengembang
Selain itu, ada seorang warga bernama Hendry Maknawi yang menyerahkan aset di wilayah kelurahan Kapuk dan terakhir PT Citra Abadi Mandiri yang menyerahkan aset di wilayah kelurahan Duri Kosambi dan Kembangan Selatan.
"Penyerahan itu sudah dilakukan sejak awal hingga bulan Juni ini," kata Ziki.
Dengan demikian, total ada 121 fasos fasum dari 81 pengembang yang sudah diserahkan kepada Pemkot Jakarta Barat sejak tahun 2016 hingga sekarang.
Ziki optimis bisa mengejar target 179 fasos fasum milik DKI yang masih ada di tangan pengembang di wilayah Jakarta Barat.
Baca juga: DPRD DKI undang wali kota bahas soal minim pendataan fasos fasum
Pewarta: Walda Marison
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2022