Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengecam keras terhadap serangkaian ledakan di kuil Sankatmochan dan sebuah stasiun kereta api di India Utara kota suci umat Hindu, Varanasi di negara bagian Uttar Pradesh Selasa (7/3) petang. "Tindakan itu merupakan teror biadab yang hanya dilakukan oleh orang yang tidak bertuhan dan berperikemanusiaan," kata Din Syamsuddin kepada ANTARA di Jakarta, Rabu. Ia mengatakan, siapa pun pelakunya dan apa pun motif atas peristiwa dua ledakan yang mengakibatkan sedikitnya 20 orang meninggal dunia dan lebih dari 50 orang lainya luka-luka itu jelas tindakan tidak beradab. Beberapa menit sebelumnya sebuah bom meledak di kuil Sankatmochan pada saat dipenuhi oleh jemaatnya, sehingga enam orang meninggal dunia dan 25 orang lainnya terluka. Sementara ledakan yang terjadi di ruang tunggu di bagian luar pada pukul 18.25 waktu setempat di peron kereta ekspres stasiun kereta api mengakibatkan 14 orang meninggal dan sekitar 30 orang terluka. Din menjelaskan gereja, mesjid, begitu juga dengan Kuil Sankatmochan merupakan tempat suci yang harus dihormati. Karena itu tidak ada tolerir bagi pelaku peledakan. "Siapa pun pelakunya patut ditindak dan dihukum berat," kata Din Syamsudin. Akibat peristiwa tersebut semua tempat umum termasuk kompleks perbelanjaan ditutup, penjagaan ditingkatkan, dan daerah tempat kejadian perkara (TKP) dinyatakan sebagai area tertutup. Kota Varanasi, 670 kilometer sebelah tenggara New Delhi, berada di tepi sungai Gangga itu juga merupakan kota tujuan wisatawan mancanegara termasuk yang berasal dari Jepang.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006