Lebak (ANTARA News) - Tim penolong dan pencari (SAR) menghentikan pencarian santri yang terseret arus Sungai Ciberang di Kecamatan Lebakgedong, Kabupaten Lebak karena cuaca buruk di wilayah itu.
"Kami kembali melakukan pencarian Muhammad Hafirul (14) warga Tangerang pada Ahad karena derasnya arus sungai itu," kata Irna, seorang anggot SAR dari Baduy Adventure, Sabtu.
Menurut dia, tim SAR terdiri atas Baduy Adventure, Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Lebak dan Tangerang Selatan, Palang Merah Indonesia (PMI), Kepolisian serta dibantu masyarakat kesulitan untuk menemukan Muhammad Hafirul.
Kemungkinan korban sudah menjauh terbawa arus sungai yang begitu deras.
Hafirul adalah santri pondok pesantren modern La Tansa Mashiro di Kecamatan Lebakgedong, Kabupaten Lebak terseret arus sungai bersama temannya, Rijal Gipani (14), Jumat (27/1) sore.
Sedangkan, jenazah Rijal Gipani sudah ditemukan terlebih dulu dan dibawa oleh keluarganya ke Tangerang untuk dimakamkan.
Namun, kata dia, korban Hafirul hingga kini belum ditemukan dan dipastikan tersangkut di dalam air yang deras itu.
"Kami sudah dua hari menyisir ke tepi sungai hingga empat kilometer dari tempat kejadian, tetapi belum ditemukan," katanya.
Ia mengemukakan, tim SAR dengan peralatan perahu karet dan pakaian pelampung untuk menyelam di sejumlah titik yang diduga tersangkut di bebatuan atau putaran air.
Tim SAR dan masyarakat bekerja keras untuk menemukan santri itu.
"Kami kesulitan untuk mencarinya karena derasnya arus sungai," katanya menambahkan. (MSR/Z002)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2012