Titik balik terjadi ketika Pierre-Emerick Aubameyang mencetak gol, dukungan penonton memberikan kami energi untuk memenangkan pertandingan.

Jakarta (ANTARA News) - Gabon meraih kemenangan di menit akhir atas Maroko 3-2, dan melangkah ke babak perempat final Piala Afrika.

Maroko memimpin terlebih dahulu, melalui kaptennya Houssine Kharjah di awal babak pertama.

Kemudian gol Pierre-Emerick Aubameyang dan Daniel Cousin mengantarkan tuan rumah memimpin permainan, sebelum penalti Kharjah membuat permainan akan selesai imbang.

Bruno Zita Mbanangoye mengirimkan tendangan melengkung dari tendangan bebas dalam waktu injury time untuk mengunci kemenangan yang dramatis dan mengirimkan tiket pulang kepada tim Maroko.

Suasana hingar bingar di Libreville menambah dramatis pertandingan.

Maroko awalnya mengancam akan membungkam pesta tuan rumah Gabon, dan ingin menunjukkan bahwa mereka bermain lebih baik ketimbang kemenangan 2-1 atas Tunisia pada pertandingan sebelumnya.

Kharjah mencetak gol pada menit ke-24 setelah bermain satu dua dengan Belhanda, sebelum kemudian dengan kaki kirinya menendang dengan sangat dingin ke sisi kiri kiper Gabon, Didier Ovono.

Kesebelasan Maroko mencoba mempertahankan keunggulan dengan meningkatkan permainan keras dan mengambil keuntungan dari lawan mereka melalui skema bola-bola mati.

Pelatih Singa Atlas (julukan tim Maroko), Eric Gerets, melakukan empat perubahan susunan pemain dan itu merupakan upaya untuk melayani tim tuan rumah. Tetapi perubahan yang dilakukan Gabon di babak kedua yang akan mengubah jalannya permainan secara dramatis.

Mantan pemain Hull City dan Rangers pemain bertahan Cousin masuk dan segera mulai mengancam dengan permainan yang dinamis dan cepat dari Aubameyang.

Usaha tuan rumah itu terbayar pada menit ke-77.

Cousin menanduk bola dari operan lemparan ke dalam dan Aubameyang mengirimkan tendangan voli dengan kaki kiri dan membawa pendukung menuju ke pesta.

Stadion Libreville semakin bergemuruh setelah Cousin membuat gol kedua untuk Gabon beberapa menit kemudian.

Aubameyang kali ini yang menjadi pengumpan, mengirimkan kepada Cousin di tengah area penalti, kemudian dia berputar sebelum mengirimkan tendangan ke arah pojok gawang kiper Nadir Lamyaghri.

Gabon menyangka mereka akan memenangkan pertandingan dengan gol kedua itu, tetapi terjadi drama setelah Maroko mendapatkan penalti atas handball Moussono di kotak penalti. Kharjah mengambil tendangan titik putih, dengan tenang diarahkan rendah ke arah kiri kiper Ovono.

Tetapi kemudian drama masih berlangsung, dimana Mehdi Benatia beruntung tidak mendapatkan kartu merah setelah melakukan hadangan yang sembrono kepada Andre Biyogo Poko di tepi area penalti.

Pemain pengganti Bruno Zita Mbanangoye melakukan tendangan bebas mengirimkan tendangan melengkung dari tepi kotak penalti pada menit 94, dan mengirimkan Gabon ke babak delapan besar.

Pelatih tim 'The Panthers' (Gabon), Gernot Rohr memuji para pemainnya atas usaha mereka yang tidak menyerah sampai peluit akhir.

"Titik balik terjadi ketika Pierre-Emerick Aubameyang mencetak gol, dukungan penonton memberikan kami energi untuk memenangkan pertandingan," kata Rohr.

"Tetapi kemudian memimpin 2-1 dan tetap memberikan perlawanan serta memenangkan permainan memperlihatkan daya juang pemain kami," lanjut Rohr lagi.

Sementara pelatih Maroko, Eric Gerets mengatakan tim asuhannya kalah karena tidak disiplin menjalankan taktik di dalam puncak permainan, dan mereka menerima bayaran hasil pertandingan ini.

"Secara taktik kami kalah di 20 menit terakhir," kata Gerets.

"Tim tidak terlihat mampu untuk melakukan apa yang telah kami lakukan beberapa pertandingan belakangan," katanya lagi.

Gabon bergabung dengan tuan rumah bersamanya ,Equatorial Guinea, untuk melangkah ke perempat final setelah mereka mengalahkan Senegal, juga dengan kemenangan yang dramatis.

(E012)

Penerjemah: Ella Syafputri
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2012