Peringatan Maulid Nabi Muhammad ini akan dilakukan dalam serangkaian kegiatan, termasuk gerakan menulis 1.800 shalawat ini, kemudian pembacaan kisah-kisah Nabi Muhammad SAW dan khataman Alquran.
Semarang (ANTARA News) - Ratusan siswa Sekolah Dasar (SD) Nasima Semarang diajak meneladani Nabi Muhammad SAW melalui gerakan menulis 1.800 shalawat, Sabtu, yang dilangsungkan serentak di halaman sekolah.

Para siswa terlihat bersemangat menuliskan lafal shalawat "Nariyah" dengan huruf Arab dalam kertas-kertas yang telah disediakan, didampingi oleh sejumlah guru, hingga tulisan shalawat itu genap mencapai 1.800 lembar.

Menurut Ketua Panitia Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW SD Nasima Semarang, Muhson, gerakan menulis shalawat Nariyah memang ditujukan menyambut Maulid Nabi Muhammad yang jatuh pada 5 Februari mendatang.

"Tujuan utamanya, kami ingin menumbuhkan rasa kecintaan para siswa terhadap Nabi Muhammad SAW, sekaligus meneladani sifat-sifatnya. Setidaknya, siswa sedari awal sudah terbiasa bershalawat," katanya.

Ia menjelaskan, gerakan menulis 1.800 shalawat Nariyah itu dilakukan oleh sekitar 300 siswa mulai kelas IV-VI SD Nasima Semarang, namun mereka sebelumnya sudah disuruh menghafal lafal shalawat tersebut.

"Awalnya, kami biasakan mereka membaca dan menghafal shalawat, kemudian kami dorong mereka untuk bisa menuliskan lafalnya dalam huruf Arab," kata Guru Kelas II SD Nasima Semarang itu.

Selain itu, kata dia, para siswa juga diberikan pemahaman makna shalawat yang mereka baca, hafal, dan tuliskan selama ini, agar mereka bisa mengambil nilai-nilai edukatif dan religi yang terkandung di dalamnya.

Terkait gerakan menulis 1.800 shalawat itu, ia mengatakan, sengaja mengambil angka bernuansa 18 karena kegiatan tersebut sekaligus memeringati hari ulang tahun (HUT) ke-18 SD Nasima Semarang.

"Peringatan Maulid Nabi Muhammad ini akan dilakukan dalam serangkaian kegiatan, termasuk gerakan menulis 1.800 shalawat ini, kemudian pembacaan kisah-kisah Nabi Muhammad SAW dan khataman Alquran," katanya.

Tak ketinggalan, kata dia, sekolah juga mengapresiasi bakat dan potensi yang dimiliki siswa dalam berkreasi seni maupun keterampilan, dalam pementasan hasil karya siswa, pentas tari, dan festival makanan tradisional.

Untuk festival makanan tradisional, Muhson mengatakan, nantinya para siswa yang akan bertindak sebagai penjual, untuk melatih semangat kewirausahaan, sekaligus meneladani Nabi Muhammad SAW yang juga pedagang.

Sementara itu, Jihad F, siswa kelas VI SD Nasima Semarang mengaku banyak mendapatkan pelajaran berharga dengan memelajari kisah-kisah Nabi Muhammad SAW, karena itu ia bersemangat saat menuliskan shalawat.

"Alhamdulillah, saya memang hafal shalawat Nariyah karena selalu dibaca oleh siswa sebelum memulai pelajaran. Namun, tulisan Arab saya masih kurang bagus, masih perlu banyak latihan menulis Arab," katanya.

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2012